CHICAGO- Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari satu pekan pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat (25/3)pagi WIB. Hal ini dodorong oleh kekhawatiran investor atas melonjaknya harga-harga dan ketidakpastian seputar perang di Ukraina mengangkat daya tarik emas sebagai aset safe-haven dan lindung nilai inflasi.

Mengutip Reuters, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 24,9 atau 1,29% menjadi ditutup pada US$1.962,20 per ounce.

Sehari sebelumnya, Rabu (23/3), emas berjangka terangkat US$15,8 atau 0,82% menjadi US$1.937,30, setelah tergelincir US$8 atau 0,41% menjadi US$1.921,50 pada Selasa (22/3/2022), dan naik US$0,2 atau 0,01% menjadi US$1.929,50 pada Senin (21/3).

Menurut David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Future, tekanan inflasi dasar yang sangat kuat terus menjadi faktor fundamental pendukung utama yang mendorong harga emas. “Ada faktor pendukung lainnya, terutama perang di Ukraina,” katanya.

Federal Reserve menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada 16 Maret, dan sejak itu pembuat kebijakan bank sentral AS telah mengisyaratkan pendekatan yang lebih agresif terhadap pengetatan kebijakan moneter tahun ini untuk melawan kenaikan inflasi.

“Bahkan gagasan tentang lingkungan suku bunga yang meningkat yang menggigit pasar emas tidak cukup untuk mengimbangi tekanan positif yang kami lihat dari kemiringan inflasi. Kami percaya bahwa The Fed tetap berada di belakang kurva,” tambah Meger.

Komoditas emas, yang tidak membayar bunga, cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik, tetapi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan lonjakan harga minyak menambah tekanan inflasi yang ada telah menempatkan dukungan bagi harga emas, menurut para analis.

Kepemilikan SPDR Gold Trust, exchange-traded fund (ETF) yang didukung emas terbesar di dunia, naik ke level tertinggi sejak Februari 2021 pada Rabu (23/3).

Dengan kenaikan ETF yang didukung emas, “emas bisa menarik lebih banyak peminat jika risiko stagflasi menjadi lebih besar dalam waktu dekat,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Sementara itu, para pemimpin Barat yang bertemu di Brussels sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi mereka terhadap Rusia saat serangan Moskow terhadap tetangganya memasuki bulan kedua.

Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, memicu permintaan safe haven untuk emas. Mereka juga melarang transaksi terkait emas dengan bank sentral Rusia.

Sementara itu, dData ekonomi yang dirilis pada Kamis (24/3) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS merosot 2,2% pada Februari setelah melonjak 1,6%A pada Januari. Penurunan ini jauh lebih besar dari perkiraan penurunan 0,5%. (RA)