SUBANG – Warjos atau Warung Pojok Sahabat menjadi pusat pemberdayaan bagi mantan pekerja migran di Kabupaten Subang. Warung ini didirikan oleh kelompok Sahabat Purnama sebagai bagian dari program Purnama Subang, yang didukung oleh Pertamina EP. Program ini bertujuan untuk mendukung purna pekerja migran dan menciptakan lapangan kerja berbasis potensi lokal.

Dengan wajah berkerut dan sorot mata sendu, Agus, salah satu pendiri Warjos, menceritakan asal mula program tersebut. “Masyarakat masih berpikir bekerja sebagai migran bisa dengan cepat mengumpulkan uang. Tapi, begitu mereka pulang ke Indonesia, tabungan dan aset yang mereka hasilkan selama di luar negeri dengan cepat menguap,” ujar Agus, Rabu (2/10/2024) di Warjos. Dia berharap Warjos dapat menjadi tempat bagi para purna migran untuk memulai hidup baru dengan lebih baik.

Program Purnama Subang didirikan oleh para purna pekerja migran dengan tujuan mengurangi praktik percaloan dan memberikan pelatihan bagi calon pekerja migran. Warjos berfungsi sebagai pusat pelatihan dan informasi untuk para Purna Pekerja Migran Indonesia (Purna PMI) agar mereka dapat mempersiapkan diri sebelum bekerja di luar negeri.

Dukungan Pertamina EP terhadap program ini termasuk pelatihan literasi bahasa Inggris dan Mandarin. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi para calon pekerja migran agar mereka dapat lebih mudah beradaptasi di negara tujuan dan meminimalisir risiko penipuan kerja.

Selain itu, Purnama Subang juga menjadi wadah advokasi dan edukasi terkait proses bekerja di luar negeri secara aman dan legal. Program ini dijalankan dengan dukungan dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Subang serta Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) tingkat provinsi dan kabupaten.

Wazirul Lutfi, Head of Communication, Relation & CID Pertamina EP area Jawa bagian barat, menjelaskan bahwa program ini penting untuk mempersiapkan pekerja migran yang lebih terampil. “Kalau motivasi mereka untuk bekerja di luar negeri tetap besar, minimal mereka harus memiliki keahlian khusus sehingga mereka punya lebih banyak opsi untuk mendapat pekerjaan yang layak,” ungkap Wazirul.

Pertamina EP juga berperan dalam penyusunan modul ketenagakerjaan migran bersama Dinas Ketenagakerjaan dan BP3MI. Modul ini dirancang untuk memberikan panduan resmi kepada calon pekerja migran mengenai prosedur yang harus mereka jalani sebelum bekerja di luar negeri.

Selain pelatihan teknis, Pertamina EP menyediakan pendampingan psikososial di Warjos. Para purna migran dapat berbagi pengalaman dan mencari solusi atas masalah yang pernah mereka alami selama bekerja di luar negeri, sehingga diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi mereka.

Dengan adanya Warjos dan program Purnama Subang, para purna migran di Kabupaten Subang memiliki harapan untuk bisa bangkit dan berkontribusi kembali di tanah air. Warjos menjadi tempat mereka untuk mengembangkan keterampilan dan membangun kembali kehidupan setelah pulang dari luar negeri.(DR)