JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diproyeksikan akan meningkatkan volume penjualan dengan CAGR 14,4% pada tahun 2024-2029, didorong oleh peningkatan kadar emas dari PT Citra Palu Mineral (CPM), pengoperasian komersial pabrik ketiga CPM pada Kuartal IV 2024, dan dimulainya Pabrik Gorontalo Mineral (GM) proyek emas pada Kuartal III 2026.

“Kami memperkirakan dalam 5 tahun ke depan, pendapatan dan laba akan tumbuh pada CAGR masing-masing sebesar 18,8% dan 24%,” demikian disampaikan Benyamin Mikael, Analis KB Valbury Securities, dalam laporan analisanya Kamis(11/7).

Benyamin Mikael dalam laporan analisanya menyampaikan cadangan CPM yang disebutkan hanya berasal dari Blok Poboya, sedangkan empat blok sisanya (Blok 2, 4, 5, dan 6) belum dinilai. Selain itu, operasi komersial tambang Gorontalo Mineral sempat tertunda selama 24 bulan akibat ditemukannya tembaga di area pembangunan jalan, sehingga diharapkan dapat menambah cadangan GM.

Benyamin Mikael menekankan emas murni prime berperan di tengah penurunan suku bunga dan katalis strategis.

Sebagai katalis jangka menengah, menurut Benyamin Mikael, mencakup kejelasan pada jadwal operasi Dairi Prima dan eencana yang solid untuk membuka potensi cadangan tembaga.

Laba bersih BRMS dapat mencapai US$144 juta pada tahun 2029 karena optimalnya operasi komersial di CPM dan GM.
“Kami memandang BRMS sebagai perusahaan emas murni yang utama, karena prospek dan perolehan pendapatannya yang kuat dibandingkan dengan perusahaan emas murni lainnya. Pada tahun 2024, kami memperkirakan BRMS akan memimpin dalam menghasilkan keuntungan di antara seluruh produsen emas murni yang terdaftar di bursa. Kami memulai kembali BELI pada BRMS dengan target harga Rp256 menggunakan SOTP,” ujar Benyamin Mikael.(RA)