JAKARTA – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), penyedia solusi logistik dan transportasi laut yang terintegrasi, sepanjang periode kuartal I 2018 mencatat volume pengangkutan batu bara sebesar 9,6 juta metrik ton atau naik sebesar 55% dibanding periode yang sama 2017.
Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera, mengatakan jumlah volume pengangkutan batu bara kuartal I 2018 tercatat 27% di atas target.
“Didapatkan dari segmen kapal tunda dan tongkang sebesar 3,3 juta metrik ton dan segmen fasilitas muatan apung (floating loading facility) sebesar 6,3 juta metrik ton,” kata Imelda di Jakarta, Senin (28/5).
Kinerja Pelita Samudera kuartal I 2018 diawali dengan pencapaian yang positif dengan kontrak besar di awal 2018, yang didapatkan dari pelaku penambang batu bara di Indonesia, salah satunya dengan PT Bukit Prima Bahari, anak usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Kontrak senilai US$8,4 juta yang akan berakhir di 2021, didapatkan melalui tender untuk pengerjaan bongkar muat batu bara dengan floating crane ke vessel di salah satu area tambang Bukit Asam di Anchorage Tanjung Kampeh, Selat Bangka, Sumatera Selatan.
Kemenangan tender ini sebagai salah satu bisnis strategi perseroan untuk melakukan ekspansi dengan memperluas cakupan wilayah operasional.
Untuk periode kuartal I 2018, Pelita Samudera membukukan pendapatan usaha sebesar US$16,2 juta, naik 60% dari US$10,1 juta di kuartal I 2017. Kenaikan terjadi di kedua segmen, yakni volume kapal tunda dan tongkang naik 55% dari 2,1 juta metrik ton di kuartal I 2017 dan melebihi target kuartal I 2018 sebesar 8%. Volume fasilitas muatan apung naik 55% dari 4,1 juta metrik ton di kuartal I 2017 dan melebihi target kuartal I 2018 sebesar 39%.
Seiring peningkatan volume pengangkutan, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 12% dari US$10,1 juta di kuartal I 2017 menjadi US$11,3 juta pada kuartal I 2018. Perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan dengan cara memonitor penggunaan bahan bakar dan minyak diesel, biaya teknis kapal serta perbaikan dan pemeliharaan kapal.
Pelita Samudera mencatat laba bersih komprehensif sebesar US$2,6 juta, naik signifikan sebesar 347% dari rugi di kuartal I 2017 sebesar US$1,06 juta. Tingkat rata-rata utilisasi kapal yang tinggi di atas 90% (Februari mencapai 96,5%) menjadi keunggulan operasional perusahaan. Aset-aset kapal yang dibeli di 2017 sebagian besar akan beroperasi penuh di 2018. Jumlah aset mengalami peningkatan sebesar 4% dari year to date December 2017 sebesar US$101,8 juta menjadi US$105,9 juta di kuartal I 2018.
“Kami optimis untuk membidik peningkatan volume diatas 10% dari 2017 dengan penambahan kontrak-kontrak baru, perluasan cakupan wilayah operasional dan kapal-kapal yang dibeli di 2017 yang sebagian besar akan beroperasi penuh di 2018. Inisiatif penghematan biaya operasional akan terus diterapkan secara ketat,” kata Imelda.(RA)
Komentar Terbaru