LAMPUNG – PT United Tractors Tbk (UT) bersama anak perusahaannya PT Energia Prima Nusantara (EPN) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu dengan kapasitas 2 x 3,5 MW, yang berlokasi di Lampung, (13/8). Proyek ini juga merupakan salah satu kontribusi nyata EPN terhadap energi baru terbarukan, sebagai upaya yang signifikan dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh UT Group.

Peresmian PLTM Besai Kemu dilakukan secara simbolis melalui penandatanganan prasasti secara langsung oleh Frans Kesuma, Presiden Direktur UT.
Dalam kesempatan yang sama UT dan EPN juga menyelenggarakan kegiatan Genba di PLTM Besai Kemu. Kegiatan ini dilakukan oleh UT dan EPN sebagai bentuk komitmen Perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Frans Kesuma dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan Genba dalam menjaga kualitas lingkungan kerja. Selain itu, menyampaikan kepada seluruh karyawan untuk terus meningkatkan performa PLTM dan mendorong inovasi dalam proses bisnis perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
“Pelaksanaan Genba ini sebagai upaya untuk melihat dan menemukan kondisi abnormalitas di tempat kerja masing-masing yang berpotensi membuat tidak nyaman dalam bekerja, serta membuat kondisi tidak aman. Harapannya, dari berbagai temuan abnormalitas ini, nantinya dapat dilakukan pembenahan di area-area kerja, sehingga dapat memberikan kinerja yang optimal dan berdampak positif pada performa perusahaan,” ujar Frans Kesuma.

Genba merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh UT dan EPN untuk memastikan kondisi kerja di lapangan memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan yang diharapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan seluruh operasi di PLTM Besai Kemu sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku, serta mendengarkan masukan langsung dari para pekerja yang berada di lokasi.

“Genba bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan profesional. Melalui kegiatan ini, kami berupaya mewujudkan tujuan Perusahaan untuk memastikan setiap area kerja bebas dari potensi bahaya, seperti kondisi tidak aman dan abnormalitas lainnya, sehingga lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan profesional dapat tercapai.” ujar Presiden Direktur EPN, Iwan Hadiantoro.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, UT dan EPN akan terus berupaya menjaga keselamatan dan kesejahteraan seluruh karyawan, sekaligus mendukung tercapainya target perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal. Langkah-langkah ini tidak hanya memastikan keberlanjutan operasional yang aman dan efisien, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan transisi energi bersih. UT dan EPN juga akan terus berinovasi untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas, baik bagi perusahaan, karyawan, masyarakat, maupun lingkungan.

PT Energia Prima Nusantara (EPN) adalah perusahaan terkemuka di bidang energi terbarukan di Indonesia, yang fokus pada pengembangan dan implementasi teknologi energi hijau, termasuk PLTS atap, PLTM, PLTP, dan PLTSa. EPN berkomitmen untuk memberikan solusi energi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di Indonesia.
Total kapasitas PLTS atap yang telah dipasang oleh EPN sejak 2018 hingga Juni 2024 adalah 17,3 MWp, dengan kapasitas 3,7 MWp yang sedang dalam proses instalasi dan 12,55 MWp yang menunggu izin dari PLN. Untuk proyek PLTS atap di ADM dan beberapa lokasi Affco Astra, EPN bekerja sama dengan PLN Icon Plus, subholding dari grup PLN yang berbisnis di bidang PLTS atap.

Selain PLTS atap, EPN juga mengembangkan sistem offgrid microgrid hybrid yang menggabungkan Solar PV dengan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) serta genset diesel untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel dan emisi CO2. Proyek offgrid hybrid yang sedang berlangsung meliputi instalasi di tiga lokasi Pama Grup: PAMA BAYA dengan kapasitas 336 kWp dan 60 kWh BESS, PAMA MTBU dengan kapasitas 615 kWp dan 200 kWh BESS, dan KPP INDEXIM dengan kapasitas 369 kWp dan 200 kWh BESS. Total kapasitas dari proyek-proyek ini adalah 1,3 MWp dan 460 kWh BESS. Pada tahun 2024, direncanakan pemasangan di PAMA Teluk Timbau dan PAMA BRCB masing-masing dengan kapasitas 308 kWp dan 200 kWh BESS.

Kapasitas pembangkit IPP berbasis Energi Terbarukan dari grup EPN meliputi beberapa proyek PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro) dengan total kapasitas 24,4 MW yang telah beroperasi dan 25,4 MW yang sedang dalam konstruksi, serta PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Rantau Dedap dengan kapasitas 91,2 MW. Selain itu, EPN juga tengah dalam tahap negosiasi PPA untuk proyek PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Legok Nangka dengan kapasitas 40 MW.(RA)