JAKARTA – LEMIGAS memastikan laboratorium uji yang dimiliki sudah memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi di dunia migas. Salah satu langkah yang dilakukan LEMIGAS adalah dengan melakukan uji profisiensi untuk menjaga dan menjamin mutu hasil pengujian.
Setyo Widodo, Koordinator Penyiapan dan Sarana Pengujian LEMIGAS menjelaskan bahwa LEMIGAS merupakan penyelenggara uji profisiensi terakreditasi dengan nomer akreditasi PUP-006-IDN setiap tahunnya mengadakan Program Uji Profisiensi Laboratorium BBM, BBN, Crude Oil, Pelumas, Gas Bumi, Air Formasi, dan Kalibrasi.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sarana bagi laboratorium uji dan kalibrasi untuk memenuhi persyaratan jaminan mutu laboratorium pada ISO 17025:2017 dalam memastikan hasil uji/kalibrasi yang baik akurat,” kata Setyo, Selasa (26/3).
Penyelenggaraan Uji Profisiensi Lemigas (PUP LEMIGAS) telah dimulai. Pendaftaran peserta Uji Profisiensi di buka mulai tanggal 1 – 31 Maret 2024.
Setyo menuturkan sasaran Program Uji Profisiensi 2024 untuk memfasilitasi laboratorium uji dan kalibrasi di bidang migas dalam hal keabsahan hasil sesuai ISO 17025:2017.
Pada Uji Profisiensi kali ini terdapat beberapa komoditas di antaranya bahan bakar minyak (bensin dan solar), crude oil, pelumas (minyak lumas otomotif, industri dan gemuk lumas industri), gas bumi (komposisi gas bumi dan sifat fisika gas bumi), dan kalibrasi termometer digital.
“Kali ini kami menambahkan komoditas Bahan Bakar Nabati berupa Biodiesel atau B100 dan air formasi. PUP LEMIGAS terus menambah komoditas uji profisiensi untuk menjaga kinerja laboratorium pengujian dan kalibrasi tetap terjaga sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan keakuratan laboratorium tersebut”, ujar Setyo.
Dia menyatakan perbedaan penerapan metode uji, peralatan laboratorium, dan kompetensi personil di laboratorium uji migas di Indonesia menjadi faktor yang menentukan keakuratan hasil sehingga Uji Profisiensi menjadi media untuk membandingkan kinerja laboratorium yang satu dengan yang lainnya. Dengan begitu setiap laboratorium dapat melakukan evaluasi kinerja.
“Program uji profisiensi sendiri melewati beberapa tahapan yang dimulai dari pendaftaran, uji homogenitas dan stabilitas, distribusi sampel, proses pengujian/kalibrasi, pengolahan data, evaluasi data, dan puncak kegiatan yaitu pada acara temu karya”, kata Setyo. (RI)
Komentar Terbaru