JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero) memastikan tidak lagi menggunakan tiga sumur YYA di Blok Offshore North West Java (ONWJ) untuk kegiatan operasi migas. PHE akan memindahkan lokasi pengeboran dan membuka opsi memanfaatkan sumur penyumbat atau relief well untuk meningkatkan dan memproduksikan cadangan migas Blok ONWJ.
Taufik Aditiyawarman, Direktur Operasi Pertamina Hulu Energi (PHE) yang juga Incident Commander penanganan sumur YYA-1, mengatakan jika sudah disemen, ketiga sumur YYA akan ditinggalkan karena sudah tidak mungkin dimanfaatkan kembali.
“Kalau untuk recovery cadangan, nanti kami akan pindah lokasi. Jadi salah satu opsi, kami akan menggunakan relief well yang pertama untuk ngebor cadangan yang ada di bawah,” ujar Taufik saat ditemui di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jumat (25/10).
PHE menargetkan penutupan permanen tiga sumur YYA tuntas sebelum pertengahan November 2019. Untuk penutupan permanen dengan proses penyemenan tersebut, PHE mengalokasikan dana US$3 juta.
Taufik menegaskan tumpahan minyak atau oil spill dari sumur YYA-1 sudah tidak ada lagi sejak 21 September 2019. Sumber kebocoran telah ditutup pada Sabtu, 21 September lalu pukul 10.30 WIB. Incident Management Team (IMT) berhasil melakukan penetrasi penyumbatan dari relief well ke sumur YYA-1 dari kedalaman 8.964 kaki, sehingga lumpur berat tidak lagi keluar dari sumur tersebut.
“Kalau sudah disemen selanjutnya kami akan melakukan pemotongan anjungan yang miring. Anjungan tersebut akan di-recover untuk kemudian semaksimal mungkin dimanfaatkan di masa depan,” ungkap Taufik.
Di tempat terpisah, Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan opsi yang bisa ditempuh untuk memanfaatkan cadangan di sekitar area proyek YY adalah melalui relief well. PHE berencana untuk membuat relief well YYA-1 sebagai sumur produksi. Karena memang pada dasarnya saat dilakukan penyumbatan otomatis kedua sumur memiliki jaringan bawah tanah yang sama.
“Relief well bisa juga buat jadi sumur produksi. YYA ada target batu raja, ini masih dalam diskusi,” tukasnya.
Menurut Fatar Yani, selain sumur YYA-1, PHE akan menutup YYA-2 dan YYA-3 yang menjadi bagian dari proyek YY di Blok ONWJ. Proyek YY mengandalkan cadangan yang berada di sumur YYA-1, sehingga ketika YYA-1 tidak bisa diproduksikan maka sumur lain menjadi tidak ekonomis. “PHE akan menutup dua sumur lain YYA-2 dan YYA-3 kenapa ditutup, pertimbangannya adalah sumur dua lagi produksi tidak sebesar sumur yang bocor. Reaktifasi platform akan lebih mahal. Jadi sebaiknya ngebor tempat lain,” kata Fatar Yani.(AT/RI)
Komentar Terbaru