JAKARTA – PT Pertamina (Persero) siap menerapkan kebijakan pemerintah meningkatkan kualitas lingkungan melalui peningkatan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM). Seiring tuntasnya Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) pada tahun ini, kilang Cilacap akan mampu memproduksi BBM berstandar Euro 4.
Muchamad Iskandar, Pelaksana tugas Direktur Pemasaran Retail Pertamina mengatakan saat proyek PLBC selesai, wilayah Jawa bagian selatan dan tengah akan bisa menikmati BBM berstandar kualitas tinggi.
“Akhir tahun selesai (PLBC), itu untuk Jawa bagian selatan dan tengah nanti pasokan dari PLBC,” kata Iskandar saat ditemui di Jakarta, Senin malam (19/3).
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No P20/MENLHK/SETJEN/KOM/1/3/2017 menetapkan badan usaha untuk menyediakan bahan bakar dengan spesifikasi bensin RON (research octane number) minimal 91 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm serta diesel CN minimal 51, kandungan sulfur maksimal 50 ppm dan viscosity 2-4,5 mm2/s.
Selain itu dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau termuat ketentuan jenis BBM juga harus memenuhi spesifikasi minimal RON 92 untuk motor bakar cetus api dan Cetane Number (CN) 51 untuk diesel. Artinya dari sisi regulasi memang sudah didorong adanya penyediaan bahan akar dengan standar yang tinggi.
Selain dari Proyek Langit Biru Cilacap, kemampuan Pertamina untuk memproduksi BBM berkualitas sesuai dengan ketentuan Kementerian LHK adalah melalui proyek revitalisasi kilang Balikpapan tahap pertama pada 2021.
“Pada 2021 akhir, Balikpapan selesai, untuk memenuhi Jawa bagian tengah, barat, selatan,” tukas Iskandar.
Pertamina meningkatkan target dalam rangka peningkatan kualitas BBM. Semula direncanakan dengan penyelesaian tahap I revitalisasi kilang Balikpapan nanti bisa memproduksi BBM standar Euro 4, namun rencana itu direvisi sehingga setelah pengembangan tahap I selesai kilang Balikpapan langsung bisa memproduksi BBM berstandar Euro 5.
Elia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina, menegaskan tahun ini Pertamina menganggarkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk melakukan pengerjaan fisik di Balikpapan. Beberapa pekerjaan sebagai persiapan pengerjaan revitalisasi fasilitas utama pun telah diselesaikan.
“Sudah lebih dari layak groundbreaking, ada tiga pekerjaan di Balikpapan. Jetty selesai, flare sudah kami pindahkan. EPC tender kami jalankan. Itu tadinya Euro 4, tapi sekarang
langsung Euro 5,” ujar Massa.
Namun Massa juga meminta dukungan lain dari pemerintah dalam hal kebijakan agar tidak membingungkan.
“Perlu konsistensi pemerintah. Balikpapan pada 2021 tidak ada lagi Premium. Kita siap enggak? Pertamina sudah siap masuk pasar regional, kualitas kami itu sudah Euro 5. Kalau Euro 4 itu Cilacap kapasitasnya 300 ribu barel per hari (bph),” tandas Massa.(RI)
Komentar Terbaru