JAKARTA – PT PLN (Persero) akan mengambil alih beberapa proyek pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) pada 2017. Total 70 PPA pembangkit EBT yang telah ditandatangani, namun belum sampai setengah yang sudah mendapat jaminan pembiayaan (financial closing).
Djoko Rahardjo Abu Manan, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, mengatakan rencana pengambilalihan beberapa proyek EBT sudah dibicarakan manajemen dan akan dilakukan. Ini merupakan strategi PLN menyusul tidak kunjung tuntasnya masalah pembiayaan dari sekitar 45 proyek pembangkit EBT.
“Ada berapa yang sudah di-review. Ada tambahan satu financial closing, yang 45 kami evaluasi. Kalau dia habis (masa waktunya), PLN mau ambil alih, (pelaku usaha) yang mau,” kata Djoko kepada Dunia Energi, akhir pekan lalu.
Sebanyak 70 pembangkit EBT yang sudah menandatangani PPA terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH), PLT Bioenergi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Menurut Djoko, PPA yang ditandatangani pada 2017 itu mempunyai masa berlaku selama satu tahun untuk mendapatkan kepastian pendanaan. Rata-rata masa berlaku PPA akan habis pada Oktober 2018.
“Oktober yang financial closing-nya habis Oktober. Nanti kami tawarin yang 45 itu, mungkin 20%-nya,” tukasnya.
Sebanyak 70 pembangkit listrik yang telah memperoleh PPA tahun lalu sebagian besar bukan perusahan kelas kakap. Untuk itu, PLN memberikan toleransi waktu.
Jika perusahaan tersebut dari luar negeri maka kontraknya bisa langsung diputus PLN karena melampaui komitmen, namun karena perusahaan yang belum financial closing rata-rata perusahaan nasional tindakan tersebut tidak langsung dilakukan. Apalagi, menurut laporan banyak diantara perusahaan pengembang belum memiliki rekam jejak yang bisa meyakini perbankan untuk menggelontorkan modal.
“Nanti pendanaan PLN semua, total dari 45 pembangkit itu rata-rata dibawah 10 megawatt (MW), kalau yang gede-gede (kapasitas) kan jalan,” kata Djoko.(RI)
Komentar Terbaru