JAKARTA – PT Thorcon Power Indonesia menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) TMSR500 pada 2031. PLTN berteknologi molten salt reactor berkapasitas 2×250 Megawatt (MW) ini diklaim akan menetapkan harga jual listrik kurang dari US$6.9 sen per kWh .

Bob S Effendi, Direktur Operasi Thorcon Power, menyebut Thorcon Power juga berencana menambah 7 unit PLTN atau setara 3500 MW (Nth-of-a-Kind/NOAK) dengan target harga jual kurang dari US$6.5sen per kWh dan COD (Commercial Operation Date) sebelum tahun 2035.

“PLTN Thorcon low cost, lebih murah dari PLTU. Dengan harga jual listrik di bawah Rp1000 per kwh yang berada di bawah TDL, maka berpotensi dapat menurunkan subsidi Pemerintah. Tahun 2026 akan mulai konstruksi,” ujar Bob, saat ditemui usai acara 3rd Anniversary Thorcon Power di Jakarta, Rabu(30/10/2024).

Dalam kesempatan yang sama Sugeng Suparwoto, Anggota DPR RI, mengatakan pihaknya akan terus mendorong pengembangan energi nuklir.

“Tanpa nuklir maka net zero emission (NZE) 2060 tidak akan akan pernah terwujud. Kalau bangsa kita mau besar, jangan membatasi berbagai potensi termasuk energi nuklir. Nuklir bisa menjadi urat nadi untuk menchallenge beragam inovasi,” kata Sugeng Suparwoto.

Sementara itu Sugeng Sumbarjo, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), memastikan safety, security, safeguard pembangunan PLTN diterapkan.
“Kami sudah siapkan skema relationship, skema review bersama sebelum izin dilakukan kepada kami. Untuk tahu potensi hambatan, sehingga kami bisa mengetahui kesiapan PLTN tersebut. Thorcon sudah menindaklanjuti, sehingga tingkat kesiapannya lebih tinggi,” ujarnya.

Sebagai informasi, ThorCon Power bersama Bapeten sudah melakukan konsultasi secara intensif dalam rangka persiapan perizinan melalui review 3S (Safety, Security and Safeguard) dan melakukan review kesiapan desain Thorcn untuk memberikan informasi kepada Pemerintah.

Thorcon Power resmi menyerahkan proposal persiapan implementasi TMSR500 sebagai calon PLTN pertama di Indonesia kepada Dewan Energi Nasional (DEN).Proposal ini disusun dengan kolaborasi yang intensif antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan Besar Strategi dan Kebijakan Energi (BBSP), Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi(EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Engineering Research and Innovation Center Fakultas Teknik UGM, PT PLN Enjiniring, dan Universitas Bangka Belitung (UBB) .

Sebagai perusahaan yang paling siap dalam menghadirkan PLTN pertama di Indonesia, PT Thorcon Power Indonesia berkomitmen untuk membangun PLTN pertama dengan kapasitas 2×250 MW (First-of-a Kind/FOAK) tanpa menggunakan dana APBN.

PLTN Thorcon Power disebut menelan investasi US$ 900 juta atau sekitar Rp 13 triliun. Nilai tersebut turun dari rencana semula sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun.

Thorcon Power Indonesia akan mengembangkan PLTN yang dibangun dengan menggunakan model desain struktur Kapal dengan panjang 174 meter dan lebar 66 meter, yang setara dengan tanker kelas Panamax ini rencananya akan di bangun oleh Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan, yang merupakan galangan kapal nomor 2 terbesar di Dunia. PLTN pertama di targetkan akan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 10%.

Thorcon Power juga berencana membangun pabrik bahan bakar nuklir di Indonesia, yang akan menjadi supply chain dari industri nuklir.

Saat ini Thorcon telah mengoperasikan laboratorium bahan bakar molten fuel salt di Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk penelitian dan pengembangan teknologi nuklir thorium molten salt reactor. Thorcon Power dan ITB sepakat untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi Molten Salt Reactor; mendukung penelitian, pengembangan dan inovasi untuk pembuatan dan uji bahan bakar Molten Salt Reactor; mendukung dalam partisipasi desain Thorium Molten Salt Reactor (TMSR); mendukung pengembangan peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam penguasaan teknologi TMSR; serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam mendukung program Thorcon ke depannya.