JAKARTA – Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) teranyar yang berada di Gresik, Jawa Timur hingga kini masih belum beroperasi pasca adanya insinden ledakan dan kebakaran yang melanda pabrik asam sulfat pada oktober tahun lalu. Pemerintah sendiri memberikan target kepada PTFI agar smelter bisa beroperasi pada akhir semester I tahun 2025.

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan PTFI sebenarnya menyanggupi operasional smelter baru bisa dimulai pada September tahun ini. Namun setelah melalui pembahasan lebih lanjut pemerintah akhirnya mendorong PTFI harus bisa merampungkan perbaikan lebih cepat dari yang diusulkan manajemen perusahaan.

“Saya minta untuk dipercepat awalnya itu kan mereka bikin di bulan 8 (September). Tapi sekarang kita tarik ke dia mungkin selesainya (perbaikan) di Mei-Juni,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (3/1).

Tidak beroperasinya smelter terbaru PTFI membuat banyak ore hasil tambang yang tidak diserap untuk diolah karena kapasitas smelter eksisting yang sangat terbatas. Namun di sisi lain izin ekspor ore PTFI telah berakhir pada 31 desember 2024 lalu dan belum mendapatkan perpanjangan dari pemerintah. Saat ini pemerintah sedang membahas hal itu dan akan langsung diputuskan oleh Presiden Prabowo.

“Jadi mungkin ini yang akan kita bahas dengan Bapak Presiden Dari sekarang sampai bulan Juni ini perlakuannya seperti apa. Saya lapor dulu sama Bapak Presiden,” kata Bahlil.

Secara mengejutkan pada bulan Oktober tahun lalu pabrik asam sulfat di komplek smelter Freeport meledak. Padahal smelter itu diresmikan oleh Joko Widodo presiden periode sebelumnya dan dijanjikan oleh Freeport bisa produksi mulai akhir tahun 2024. Janji itu juga yang digunakan untuk mendapatkan izin ekspor konsentrat atau ore dari pemerintah. Kini izin ekspor konsentrat telah berakhir dan belum ada kejelasan apakah Freeport telah mengantongi izin ekspor yang baru atau belum. Namun dilihat dari sejarahnya biasanya pemerintah selalu melunak dengan berbagai alasan Freeport untuk dapatkan izin ekspor. (RI)