JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah terutama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) berambisi mencapai produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030, tapi target tersebut hampir dipastikan tidak akan tercapai.

Terbaru, Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pemerintah punya target baru untuk urusan produksi minyak. Dengan potensi yang ada dia optimistis produksi minyak bisa sebesar minimal 800 ribu bph.

“Kita akan targetkan nanti sampai dengan 2029 harus lebih baik. Rancangan kita kurang lebih sekitar di angka 800-900 ribu barel,” kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (16/1).

Menurut dia salah satu upaya penambahan Produksi adalah dengan meningkatkan investasi dalam perburuan cadangan minyak. “Kalau investasi dengan lifting ini, perbedaannya jauh sekali. Kalau investasi begitu jumlahnya, angkanya ada, hasilnya sudah jelas. Kalau lifting, minyaknya ada, duitnya ada, kita bor dulu kan, ada hasil baru kita bicara,” jelas Bahlil.

Dalam rangka meningkatkan cadangan pemerintah bakal melelang besar-besara blok migas. Bahkan dalam dua tahun ke depan atau hingga tahun 2027, Bahlil menargetkan ada 60 blok migas yang ditawarkan atau dilelang. Ada sekitar 60 wilayah kerja (blok migas) yang akan kita tenderkan sampai dengan 2028. Saya minta 2027, dari 60 itu semua sudah ditenderkan,” ungkap Bahlil.