JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM/ITMG), perusahaan energi Indonesia yang telah menjangkau pasar global, sepanjang tahun 2022 berhasil menangkap peluang momen harga batu bara yang kuat dan terus melangkah lebih jauh untuk menjadi perusahaan yang lebih hijau dan lebih cerdas.
Perusahaan mencatat kinerja yang kuat sepanjang tahun 2022, dengan laba bersih yang terus meningkat dan arus kas yang kian bertumbuh.
“ITM semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dan mengambil pelbagai prakarsa yang menegaskan tekadnya untuk menjadi perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan analisis data (datadriven company) sehingga beroperasi semakin efisien dan
menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan pemangku kepentingan,” ungkap Mulianto, Direktur Utama Indo Tambangraya Megah, Rabu(1/3).
Sepanjang tahun 2022, Perusahaan mencatat penguatan perolehan rata-rata harga jual batubara sebesar US$192
per ton, naik 86% dari US$103 per ton pada tahun sebelumnya. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan Perusahaan untuk membukukan penjualan bersih sebesar US$3,6 miliar atau 75% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
Marjin laba kotor naik dari 44% menjadi 52% pada tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global, kenaikan royalti, dan berbagai ketidakpastian serta tantangan sepanjang tahun 2022.
Seiring dengan kenaikan perolehan rata-rata harga batu bara, Perusahaan mencatat penguatan arus kas dengan
EBITDA mencapai US$1,8 miliar selama tahun 2022, naik 101% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laba ber naik 152% dari US$475 juta pada 2021 menjadi US$1,2 miliar pada 2022.
Dengan menerapkan manajemen kas yang bijak, Perusahaan berhasil mempertahankan neraca yang semakin solid. Hingga pada akhir Desember 2022, total aset Perusahaan tercatat sebesar US$2,6 miliar dengan total
ekuitas US$2,0 miliar. Sejalan dengan arus kas dan EBITDA yang semakin menguat, Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar US$1,4 miliar. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar US$1,07 per saham.
Sepanjang tahun 2022, Perusahaan memproduksi batu bara sebanyak 16,6 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 18,9 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (5,9 juta ton), Indonesia (4,2 juta ton), Jepang (2,9 juta ton), Filipina (1,5 juta ton), India (1,1 juta ton), negara-negara lain di Asia Pasifik, dan Eropa.
Untuk tahun 2023, Perusahaan menargetkan volume produksi antara 16,6-17,0 juta ton dengan volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20% harga jualnya telah ditetapkan, 45% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 35% belum terjual.
Di bidang energi terbarukan, PT Cahaya Power Indonesia (CPI), anak perusahaan ITM melalui PT ITM Bhinneka Power (IBP), telah menandatangani Perjanjian Tenaga Listrik Surya Atap dengan total kapasitas 7,3 MWp dan telah menyelesaikan pemasangan di dua lokasi restoran cepat saji McDonald’s di Jakarta pada tahun 2022. CPI akan tetap
berfokus pada bisnis panel surya atap dengan pelanggan perkantoran dan pabrik. Di Gugus Melak, kemajuan konstruksi pembangunan PLTS PV Bunyut mencapai 99,6% pada akhir 2022 dan diharapkan dapat beroperasi pada!paruh pertama tahun ini guna memasok energi bagi kebutuhan operasional di sana.
Di samping itu, Pemerintah telah menunjuk anak usaha ITM, yaitu PT Indominco Mandiri (IMM), untuk proyek uji coba pembakaran biomassa (co-firing biomass). Dalam proyek cofiring, biomassa digunakan sebagai bahan bakar tambahan sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca (GRK).
Di bidang jasa energi, PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST) telah beroperasi selama satu tahun di Gugus Melak dan memberikan sumbangsih langsung bagi perluasan tambang PT Bharinto Ekatama (BEK), sedangkan PT Energi Batubara Perkasa (EBP) sebagai unit bisnis yang bergerak di bidang perdagangan batubara telah mencatat penjualan sebesar 0,6 juta ton pada tahun 2022.
Di samping itu, ITM juga akan meningkatkan nilai bisnis dari produk digital, di mana saat ini terdapat 5 produk digital sedang dalam proses untuk memperoleh paten, sedangkan salah satu produk digital kami, Melak Digital Center, telah menerima patennya pada tahun 2022.
Perusahaan terus melakukan pelbagai upaya berkelanjutan. Di antaranya merehabilitasi Bukit Menoreh, melanjutkan penyerahan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), yang secara keseluruhan mencapai luas 20.056 hektare, melindungi ekosistem melalui penanaman bakau, dan sebagainya.
“Salah satu hal yang membanggakan juga adalah ITM ditunjuk Pemerintah sebagai mitra resmi dalam mengembangkan Persemaian Mentawir di Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara yang berkonsep forest city di Kalimantan Timur. Diharapkan dalam paruh pertama tahun ini, ITM sudah dapat menyerahterimakan rumah pembibitan ini kepada Pemerintah untuk menghijaukan Nusantara guna menyokong visi ibu kota negara baru, yaitu kota hutan yang cerdas,” kata Mulianto.
Komitmen ITM untuk menjadi Perusahaan yang baik dan bertanggung jawab telah diakui oleh Pemerintah. Pada bulan September tahun lalu, lima anak usaha ITM, yaitu PT Indominco Mandiri (IMM), PT Jorong Barutama Greston (JBG), PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT Bharinto Ekatama (BEK), dan PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST), menerima penghargaan dalam ajang Good Mining Practice Award (GMP) 2022 yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Penghargaan Aditama yang merupakan penghargaan tertinggi diterima IMM untuk kategori Pengelolaan Teknik Pertambangan.
“Ke depannya, cita-cita ITM adalah menjadi perusahaan terkemuka di bidang energi di Indonesia yang lebih hijau dan lebih cerdas, dengan bidang usaha yang terdiversifikasi,” ujar Mulianto.
Pada bisnis pertambangan, ITM akan terus melakukan eksplorasi asset tambangnya guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batubara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya.
Di bidang jasa energi, ITM akan melakukan ekspansi pembelian batu bara yang bersumber dari pihak ketiga guna meningkatkan nilai dari perdagangan dan pencampuran batu bara, memanfaatkan prasarana logistiknya agar dapat menciptakan nilai bisnis dan menjadi unit usaha strategis yang menghasilkan laba. Perusahaan juga akan mengembangkan produk-produk digital sebagai solusi pertambangan.
Di bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, Perusahaan akan terus mengembangkan usaha ladang tenaga surya (solar farm) dan energi surya atap (solar rooftops) sambil terus mencari peluang pada energi terbaharukan dan
kesempatan bisnis lainnya yang terkait.(RA)
Komentar Terbaru