JAKARTA – Salah satu perusahaan penyedia infrastruktur energi dan industri terkemuka asal Jepang, IHI Corporation, belum lama ini menambah jumlah investasi yang ditanamkannya pada PT Cilegon Fabricators (PTCF) sebesar USD 10 juta, dalam rangka meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia.
PTCF sendiri saat ini merupakan salah satu penyedia boiler terbesar di Asia Tenggara. IHI yang memiliki pengalaman selama 160 tahun, memulai usahanya di pasar Indonesia pada 2002 melalui PTCF, dengan menyasar tiga sektor utama, yakni energi, infrastruktur, dan peralatan industri.
“Lama sebelum mengakuisisi PTCF, IHI sudah menanamkan modal pada perusahaan tersebut dengan menginvestasikan mesin transportasi sejak 1998. Dari lebih 20 perusahaan yang dioperasikan IHI di Asia Tenggara, PTCF merupakan fasilitas produksi boiler terbesar dengan kapasitas hingga 26.000 ton per tahun,” tutur Hiroshi Horiguchi, General Manager Global Marketing Department Global Marketing Headquarters IHI, di Jakarta, Senin, 18 November 2013.
Menurutnya, produk utama PTCF adalah struktur baja, sistem saluran, peralatan penanganan, jembatan, boiler pressure parts, modul generator uap pemulihan panas, pengemasan boiler, dan pipa.
Melalui PTCF, kata Horiguchi, IHI telah membawa teknologi pengelasan mutakhir ke Indonesia, sehingga dapat menghasilkan produk dengan standar kualitas tertinggi yang dipasarkan di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.
“Insinyur teknik spesialis dari kantor pusat IHI telah dikirimkan ke Cilegon untuk menurunkan pengetahuan teknologi mereka. Dan kini, teknik permesinan Cilegon sangat diakui bahkan oleh klien-klien Jepang yang paling banyak tuntutannya,” kata Horiguchi lagi.
Berangkat dari itu, tak heran kemudian PTCF menjadi basis produksi yang penting dalam keseluruhan strategi IHI. Baru-baru ini, lanjutnya, IHI berinvestasi sebanyak USD 10 juta untuk mengembangkan unit usaha baru dalam menghasilkan panel tabung untuk dinding tungku boiler.
“Tujuan investasi itu adalah meningkatkan pangsa produksi boiler PTCF dari yang saat ini berkisar sekitar 20% menjadi 40% dari total produksi global IHI di 2014,” jelasnya.
Target Utama Ekspansi
Ia menambahkan, IHI menyadari potensi Indonesia yang kaya, khususnya sumber daya alamnya yang melimpah dan profil pasar yang kuat, termasuk demografik yang menarik, iklim investasi yang baik, serta permintaan dalam negeri yang kuat.
“IHI memandang Indonesia sebagai salah satu target utama untuk rencana ekspansi bisnisnya di masa depan, dan pada saat yang sama, mencari cara untuk berkontribusi terhadap perkembangan negara, khususnya di bidang infrastruktur, pembangkit tenaga listrik, dan mesin industri,” ungkapnya.
Toh, lanjut Horiguchi, IHI bukan semata ingin mengeruk keuntungan dari menariknya pasar Indonesia. Lebih dari itu, perusahaan asal Jepang ini melihat bisnisnya di Indonesia sebagai komitmen jangka panjang, dan berharap tidak hanya berkembang dalam bisnis, namun IHI juga dapat memberikan lapangan pekerjaan pada warga di sekitar PTCF berdiri.
“Sejauh ini, PTCF dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi para karyawannya. Ini tampak pada rendahnya perpindahan karyawan yang hanya sekitar 1%. Total karyawan PTFC saat ini, lebih dari 850 orang, yang mayoritas berasal atau berdomisili di Cilegon. Sisanya berasal dari Jawa atau bahkan luar Jawa,” terang Horiguchi.
Disamping mengembangkan keahlian para karyawannya melalui program pelatihan in house, PTCF juga mendorong karyawannya untuk berkompetisi pada level internasional melalui kompetisi ajang bakat keahlian tahunan, yang meliputi teknik, pemotongan/penyambungan (cutting/fit-up), dan pengelasan.
“Sejak 2008, para pemenang dikirimkan ke Jepang untuk ikut serta dalam kompetisi skala global yang diadakan oleh pabrik Aioi,” pungkasnya.
(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru