JAKARTA – PT Sumbawa Timur Mining (STM) merilis hasil pengujian kadar logam (assay) dari lubang VHD096, lubang bor vertikal sedalam 2.042,72m, ke dalam potensi sumber daya mineral Onto. Hasil assay mengkonfirmasi bahwa potensi sumber daya mineral Onto masih mengalami kemenerusan lebih dari 500 meter di bawah kedalaman mineralisasi yang diketahui sebelumnya.

Dengan hasil assay yang telah berhasil melewati rangkaian pengujian kualitas yang lengkap, STM dengan antusias melaporkan intercept 1.594,7m dengan kadar @ 1.00% Tembaga dan 0.40g/t Emas. Termasuk di dalamnya intercept yang luar biasa sepanjang 100m dengan kadar @ 5,99% Tembaga dan 1,11 g/t Emas.

Pada 19 Februari 2020, Sumbawa Timur Mining telah mengumumkan temuan potensi sumber daya mineral tembaga-emas Onto, yang berpotensi menempatkan perusahaan sebagai salah satu produsen tembaga terkemuka di Indonesia. Sumbawa Timur Mining adalah pemilik Kontrak Karya (KK) Proyek Hu’u generasi ke-7, yang berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. STM merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty. Ltd. (80%), anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh Vale SA, dan PT Antam Tbk (20%).

Bede Evans, Presiden Direktur STM, mengungkapkan lubang bor VHD096 tergolong cukup sulit namun mampu dicapai melalui kerja keras dari tim STM dan kontraktor di lapangan.

“Kedepan, kami akan fokus untuk menilai peluang yang ada dari hasil terbaru ini,” ujar Bede, Kamis (22/10).

Perusahaan juga telah menerima hasil pengujian kadar logam (assay) dari lubang VHD091 (lubang bor sedalam 1.420,2 m ke arah bagian Barat Daya dari potensi sumber daya mineral Onto dari lokasi pemboran yang sama). Lubang VHD091 memiliki intercept 1.010,2 m dengan kadar @ 1,11% Tembaga dan 0,84 g/t Emas. Termasuk didalamnya intercept sepanjang 318,0 m dengan kadar @ 1,81% Tembaga dan 1,32 g/t Emas.

Bronto Sutopo, Wakil Presiden Direktur STM, mengatakan hasil dari lubang VHD096 dan VHD091 memberikan banyak peluang bagi STM.

“Kami yakin hasil ini akan memberikan dasar yang kokoh untuk kelanjutan pengembangan Proyek Hu’u,” kata Bronto.

Potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu’u berhasil meraih penghargaan sebagai Best Exploration Expenditure, Best Discovery dan Best in Class yang dalam acara IAGI Awards 2020.

Kegiatan operasional di site Hu’u telah dimulai kembali setelah sebelumnya terjadi perlambatan sementara akibat pandemi Covid-19.

“Dengan koordinasi dan hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Kabupaten Dompu, saat ini kami telah memulai lagi mobilisasi staf dan kontraktor kami ke lokasi Proyek di Hu’u,” tandas Bede.(RA)