Seluk beluk pengambilan batuan berharga dari perut bumi dipahami dalam hitungan jam. Dipandu para ahli yang setiap hari bergelut di bidangnya. Menepis rumor negatif tambang dan lingkungan.
Duduk dalam formasi melingkar, Candra Nugraha, Manajer Pengelolaan Lingkungan Tambang Emas Martabe, tampak sibuk meladeni beberapa anak muda, suatu siang pada Jumat, 7 Februari 2014. Pertanyaan-pertanyaan kritis terus bertubi-tubi menghujani pria ini.
“Setelah batuan bermineral ditambang dengan pengeboran, lalu bagaimana mengolahnya sampai jadi emas?,” tanya seorang mahasiswa beralmamater kuning. “Pengeboran batuan bukan dilakukan untuk menambang. Pengeboran dilakukan untuk mengumpulkan informasi, sampel batuan itu kemudian diteliti dengan ilmu geologi untuk dilihat mineral bernilai ekonomisnya,” jawab Candra.
“Lalu batuan ditambang dengan cara apa, Pak?,” pertanyaan rekan si jaket kuning menyusul. “Ada banyak cara, misalnya metode penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah,” Candra menimpali.
“Banyak tambang yang katanya merusak lingkungan, membuat hutan jadi gundul dan buang limbah yang merusak lingkungan sekitar,” kali ini giliran mahasiswi yang mengkritisi. Candra pun menjelaskan bahwa dalam mengoperasikan tambang, kita wajib melakukan pengelolaan lingkungan, misalnya pengelolaan limbah dan penghijauan kembali, serta reklamasi.
“Bahkan sebelum tambang beroperasi, kita sudah harus memiliki perencanaan reklamasi sampai ke masa tutup tambang. Kalau tidak punya perencanaan reklamasi penutupan tambang, kita tidak akan mendapatkan izin produksi,” paparnya sembari menunjukkan beberapa gambar lahan bekas tambang yang telah hijau kembali.
Hampir delapan jam ia bertanya jawab hari itu, dengan peserta berganti-ganti. Maklum, Candra sedang didapuk untuk menjadi pembimbing (coach) dalam “E-Coaching Jam Tambang Emas Martabe” yang digelar di arena expo “Indonesian Students Mining Competition (ISMC)” ke-9 dan “Southeast Asian Student Mining Competition (SEAMC)” ke-1 di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Para mahasiswa yang sudah mendaftar sebagai peserta “E-Coaching Jam” dapat langsung berkomunikasi dengan tujuh orang pembimbing dari Tambang Emas Martabe, untuk mendapatkan berbagai penjelasan mendalam mengenai topik-topik di sekitar dunia tambang yang ingin mereka ketahui.
Manajer Hubungan Kepemerintahan Septamto Inkiriwang, salah satu pembimbing dari Tambang Emas Martabe, mengungkapkan, keingintahuan para mahasiswa tentang praktek nyata pertambangan begitu besar. Ini bisa dilihat dari banyaknya pertanyaan bagus dan kritis dari mahasiswa.
“Lewat bimbingan ini kita coba menjawab keingintahuan mereka mengenai praktek-praktek nyata pertambangan bertanggung jawab, yang selama ini sudah kita praktekkan di Tambang Emas Martabe. Sekaligus kita juga coba luruskan beberapa informasi salah yang didapat para mahasiswa selama ini,” tuturnya.
Materi Semester Tujuh
Saptamto menerangkan, E-Coaching Jam digelar untuk menjadi wadah komunikasi, yang mampu membimbing dan memberi kesempatan bagi para mahasiswa, dalam melengkapi pengetahuan akademis mereka tentang pertambangan di bangku kuliah, dengan pengalaman dan keahlian praktis-aplikatif di dunia kerja, yang belum tentu mereka dapatkan di bangku kuliah.
Candra Nugraha menuturkan, banyak mahasiswa yang ingin mendapatkan penjelasan mengenai apa yang dilakukan perusahaan tambang untuk menjaga lingkungan. Karena yang mereka tahu selama ini, tambang merusak lingkungan.
“Menurut salah satu mahasiswa Teknik Pertambangan yang konsultasi dengan saya, materi pengelolaan lingkungan di tambang baru diberikan di semester 7. Disini kami coba berikan pemahaman lebih dini tentang bagaimana pengelolaan lingkungan tambang dijalankan, dengan harapan mereka dapat berbagi informasi dengan kawan-kawan lainnya,” ujar Candra.
Indah Suryani, salah satu peserta E-Coaching Jam yang juga mahasiswa Metalurgi ITB semester 6, berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Karena menurutnya, banyak sekali hal-hal yang ingin ia gali lebih mendalam dari dunia pertambangan yang sebenarnya.
“Program ini asyik dan bermanfaat sekali. Kita jadi lebih punya gambaran nyata tambang itu seperti apa, dan bagaimana ilmu Metalurgi dibutuhkan dalam tambang. Pasti banyak kawan-kawan mahasiswa tambang lain yang ingin tahu dunia tambang yang sebenarnya itu seperti apa,” tutur Indah.
Berlanjut Via Internet
Program E-Coaching Jam diluncurkan pada 7 Februari 2014 pkl. 10.00-17.00 WIB di stan pameran Tambang Emas Martabe di Lapangan CC Barat ITB Bandung. Pada hari peluncuran, mahasiswa berkesempatan untuk bertemu muka dengan para ahli dari Tambang Emas Martabe, yang membagikan ilmu dan keterampilannya sebagai coach.
Selanjutnya, mahasiswa yang sudah tercatat sebagai peserta, s akan melanjutkan komunikasi pembelajaran jarak jauh melalui dunia maya. Berbagai informasi yang dibutuhkan dan berbagai pertanyaan yang diajukan, dapat dijawab melalui berbagai perangkat mobile seperti laptop dan smartphone di manapun dan kapanpun.
Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, seperti UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Sriwijaya Palembang, ITB dan lain-lain telah terdaftar menjadi peserta E-Coaching Jam, dan akan menjalani bimbingan dengan para pembimbing lewat dunia maya.
Senior Manager Corporate Communications G-Resources Tambang Emas Martabe, Katarina Hardono mengatakan, secara berkala efektivitas metode komunikasi pembelajaran jarak jauh dan tingkat pemahaman peserta program ini akan dievaluasi.
Menurutnya, E-Coaching Jam akan kembali mempertemukan langsung pembimbing dan peserta dalam satu forum yang diselenggarakan setahun sekali, guna semakin mengintensifkan proses berbagi ilmu dan pengalaman. E-Coaching Jam diharapkan akan terus berkembang dan semakin luas menarik minat keikutsertaan para praktisi pertambangan dan mahasiswa lintas pulau maupun negara.
“Dimulai dari E-Coaching Jam di kegiatan ISMC & SEAMC ini, Tambang Emas Martabe ingin mengajak para mahasiswa pertambangan di seluruh Indonesia untuk mengenali lebih jauh praktek nyata pengelolaan tambang yang bisa jadi belum diperoleh sepenuhnya di bangku kuliah,” ungkap Katarina.
Tempat Belajar Inspiratif
Katarina menambahkan, lewat komunikasi intens dengan para ahli dalam E-Coaching Jam, diharapkan para mahasiswa bisa memperoleh pemahaman tentang kiat dan syarat operasional tambang yang bertanggung jawab. Seperti pengelolaan lingkungan, kepatuhan pada Undang-undang dan peraturan negara, serta bagaimana tambang berkontribusi bagi pembangunan daerah dan negara.
Dalam rangkaian kegiatan ini, lanjutnya, Tambang Emas Martabe juga berpartisipasi pada Expo yang digelar sepanjang 7 – 9 Februari 2014, lewat stan yang menampilkan alur dan wujud tata kelola Tambang Emas Martabe yang bertanggung jawab.
Para pengunjung yang berminat untuk bergabung dalam program E-Coaching Jam dapat melakukan pendaftaran langsung di stan Tambang Emas Martabe. Pendaftaran juga dapat dilakukan secara online dengan mengirimkan email ke e.coaching.jam@gmail.com.
“Tambang Emas Martabe berharap dapat menjadi tempat pembelajaran inspiratif yang dapat terus mendorong masyarakat luas untuk memahami operasional tambang dan memetik nilai-nilai penerapan profesionalitas dan daya saing pekerja di dunia kerja,” tandas Katarina.
Rangkaian kegiatan ISMC Ke-9 dan SEAMC ke-1 diselenggarakan pada 4 – 9 Februari 2014 di area Kampus ITB. Kegiatan ini diikuti oleh 19 universitas, yakni Institut Teknologi Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Muara Bungo, STTNAS Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Islam Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Palangkaraya, Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Trisakti, Universitas Mulawarman, ITB, Dong-A University, Chonnam Nasional University, Korea University, Hanyang University, Korea Maritime University.
Rangkaian kegiatan meliputi kunjungan lapangan ke beberapa obyek wisata di bidang pertambangan dan geologi, Kelas Keselamatan Kerja, bedah laboratorium Jurusan Teknik Pertambangan ITB, expo, serta berbagai kompetisi ketangkasan di bidang pertambangan seperti analisa dampak getaran dari peledakan (Blasting Vibration Analysis), pengeboran batuan, Lomba Karya Tulis Ilmiah, dan beberapa lomba ketangkasan lainnya. Selain itu juga dihadirkan kompetisi band dan tari bagi para pelajar SMA atau sederajat seluruh Bandung.
(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru