JAKARTA – Penjualan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia sepanjang enam bulan pertama 2019 tercatat kurang dari setengah realisasi penjualan periode yang sama tahun lalu. Freeport Indonesia merupakan salah satu anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang menguasai 51,4% saham. Namun pengelolaan tambang emas dan tembaga Grasberg yang dioperasikan Freeport masih diserahkan ke Freeport-McMoRan Inc.
Freeport-McMoRan yang menguasai 48,6% saham Freeport Indoneisa dalam laporannya, Rabu (24/7), menyebutkan penjualan emas sebesar 420 ribu ounces, turun dibanding periode Januari-Juni 2018 sebesar 1,274 juta ounces. Ini seiring dengan penurunan produksi, dari 1,335 juta ons menjadi 316 ribu ounces pada periode enam bulan pertama 2019.
Dari penjualan emas, Freeport mencatat pendapatan US$551,88 juta pada semester I 2019, anjlok dibanding periode yang sama tahun lalu US$1,644 miliar.
Selain emas, penjualan tembaga juga turun dari 635 juta pounds pada enam bulan pertama 2018 menjadi 325 juta pounds pada periode yang sama 2019. Dari penjualan tembaga, Freeport meraih pendapatan US$900,25 juta, turun dibanding raihan pendapatan semester I 2018 sebesar US$1,94 miliar.
Total pendapatan yang diraih Freeport dari penjualan emas dan tembaga pada enam bulan pertama 2019 mencapai US$1,45 miliar, turun dibanding periode yang sama 2019 sebesar US$3,58 miliar.
Penurunan kinerja operasi dan keuangan Freeport merupakan dampak dari proses transisi dari penambangan di tambang terbuka menuju tambang bawah tanah. Freeport memproyeksikan volume penjualan hingga akhir 2019 akan mendekati 600 juta pounds tembaga dan 800 ribu ounces emas. Freeport akan terus memantau kondisi geoteknis untuk menentukan tingkat penambangan di tambang terbuka Grasberg. Seiring transisi dari tambang terbuka ke bawah tanah, produksi logam diharapkan meningkat pada 2021.
“Kami senang melaporkan bahwa eksekusi ramp-up bawah tanah di Grasberg maju sesuai rencana. Kami menargetkan peningkatan volume dan arus kas dari Grasberg,” kata Richard C. Adkerson, Presiden dan Chief Executive Officer.(AT)
Komentar Terbaru