Hingga September 2012, sekitar 97% alokasi gas yang didistribusikan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dikonsumsi oleh kalangan industri. Peningkatan penggunaan gas ini, menyusul harga gas PGN yang lebih rendah dari LPG (Liquified Petroleum Gas) dan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengungkapkan, sampai kuartal III-2012, harga rata-rata gas PGN sebesar USD 8,45 per MMBTU. Harga tersebut jauh lebih rendah ketimbang harga LPG 3 KG bagi rumah tangga yang telah disubsidi, sebesar USD 10,38 MMBTU. Juga harga solar yang mencapai USD 29,26 MMBTU.
Harga gas yang demikian kompetitif tersebut telah mendorong banyak sektor industri menggunakan gas. Bahkan menurut Hendi, sampai akhir September 2012, sekitar 97% alokasi gas PGN disalurkan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri.
“Kami sangat senang bisa ikut berkontribusi untuk meningkatkan kinerja sektor industri nasional. Bagaimanapun dengan biaya energi yang semakin rendah, maka daya saing produk-produk Indonesia akan semakin meningkat,” kata Hendi di Jakarta, Rabu, 28 November 2012.
Hendi menambahkan, untuk meningkatkan pasokan kepada pelanggan industri, PGN terus berupaya untuk menambah pasokan gasnya. Sementara untuk meningkatkan kualitas jaringan distribusi gas bagi pelanggan di wilayah Sumatera Utara, PGN telah memulai pembangunan pipa sepanjang 33 km dari Belawan hingga Pangkalan Brandan.
“Pembangunan infrastruktur ini diharapkan selesai tahun 2013 dan bisa digunakan untuk menyalurkan gas dari Arun Lhokseumawe ke Medan,” jelasnya. Hingga saat ini, PGN masih menjadi satu-satunya distributor gas untuk memasok kebutuhan semua sektor pengguna gas di seluruh Indonesia.
(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru