JAKARTA – PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) fokus untuk membantu upaya penanggulangan ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Timur, Kabupaten Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam.
Roberth MV Damatubun, Pelaksana Tugas Manager Humas Pertamina EP, mengatakan kejadian ledakan berada di dalam wilayah kerja Pertamina EP, namun di luar dari area atau wilayah operasi perusahaan.
“Kami kirimkan Health Safety Environment (HSE), security, dan kemudian mengirimkan mobil pemadam dan ambulan. Fokus kami saat ini adalah menangani kebakaran dulu, itu yang pertama. Lalu kami fokus kepada korban, yang meninggal dunia dan di rumah sakit,” kata Robert di Jakarta, Rabu (25/4).
Dia menambahkan langkah berikutnya adalah koordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian atau pun juga dengan kementerian terkait untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi apa yang menjadi penyebab kebakaran.
Pertamina EP juga telah membentuk pusat komando keadaan darurat yang langsung kemudian memonitor kondisi di lokasi. Berdasarkan laporan yang ada api kini masih membubung tinggi.
“Untuk memadamkan api akan berbeda dengan memadamkan rumah kebakaran kan ada kandungan minyak dan gas. Jadi teman-teman di lokasi sudah melokalisir dan melakukan upaya menanggulangi api yang masih ada itu,” ungkap Robert.
Sumur minyak yang meledak bukan merupakan sumur milik Pertamina maupun sumur milik PT Aceh Timur Kawai Energy yang merupakan perusahaan partner perusahan pengelola wilayah operasi yang bekerja sama menggunakan sistem Kerja Sama Operasi (KSO).
Menurut Robert, sumur yang meledak adalah sumur yang dikelola atau dibuat masyarakat di luar dari kegiatan operasi Pertamina dan juga tidak ada campur tangan dan keterlibatan Pertamina dalam pengelolaannya.
“Dan tidak mengacu kepada kaidah HSE hulu migas yang seharusnya. itulah mengapa ini disebut drilling ilegal,” ungkapnya.
Dalam laporan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merilis informasi bahwa korban jiwa tercatat sudah berjumlah sebanyak18 orang. Korban luka-luka mencapai 41 orang.(RI)
Komentar Terbaru