JAKARTA – Revisi Analisis dampak lingkungan (Amdal) sebagai syarat peningkatan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu akhirnya disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Perubahan Amdal dibutuhkan agar produksi minyak di blok yang dikelola ExxonMobil melalui anak usahanya, ExxonMobil Cepu Limited (ECML) bisa digenjot menjadi 230 ribu barel per hari (bph).
Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan Amdal lama Blok Cepu membatasi produsi minyak maksimum dari blok tersebut pada level 220 ribu bph.
“Kami sudah urus perizinan Amdal untuk diizinkan naik ke 230 ribu bph dan telah disetujui KLHK, sehingga kami bisa mengoptimalkan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu,” kata Dwi dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI secara virtual, Selasa (28/4).
Blok Cepu adalah blok dengan kontribusi produksi minyak terbesar saat ini dan menjadi andalan utama dalam mengejar target lifting migas. Meskipun harga minyak anjlok, dalam beberapa bulan terakhir dan diprediksi berlangsung hingga beberapa waktu ke depan, peningkatan produksi minyak di Blok Cepu diyakini tidak akan membebani kontraktor, Hal ini lantaran Blok Cepu memiliki biaya produksi rendah, yakni US$7,2 per barel, termasuk biaya depresiasi. “Cost produksi Banyu Urip paling murah,” tukas Dwi.
Pembahasan revisi Amdal Blok Cepu telah dilakukan sejak akhir 2019. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kala itu tidak kunjung memberikan lampu hijau untuk revisi Amdal.
Peningkatan produksi di Lapangan Banyu Urip tidak lepas dari peningkatan cadangan yang siap diproduksi hingga dua kali lipat lebih besar dibanding dengan rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/POD) pertama, yakni dari 375 juta barel menjadi 940 juta barel.
Selain itu, produksi minyak Blok Cepu berhasil ditingkatkan 33% dari sebelumnya 165 ribu bph menjadi 220 ribu bph. Bahkan, hingga akhir Maret 2020, produksi minyak dari Blok Cepu mencapai 220.118 bph dari target 220 ribu bph.
ExxonMobil menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk persetujuan Amdal dan peningkatan produksi minyak tersebut. “Dengan persetujuan ini, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan SKK Migas serta instansi terkait di daerah,” kata Azi N Alam. Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Cepu Limited.
Azi sebelumnya mengatakan, ExxonMobil telah melakukan uji coba dan hasilnya fasilitas produksi Blok Cepu dinyatakan bisa menghasilkan minyak hingga 235 ribu bph dalam kondisi aman. Namun, peningkatan produksi Blok Cepu baru dapat dilakukan setelah ada persetujuan revisi Amdal.(RI)
Semua kilang penampungan penuh, harga minyak dunia turun, semua industri slowdown dan daya beli masyarakat pd bbm turun, lalu produksi cepu akan di tingkatkan….pertannyaannya mau ditimbun dan di jual kemana produksinya..