Agus Amperianto, Genera Manager Pertamina EP Asset 4 (foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi)
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I 2019. Selain dibuktikan dari keberhasilan meningkatkan produksi minyak dan gas dbandingkan periode sama tahun tahun lalu, kinerja keuangan perusahaan pun menunjukkan performa menggembirakan.
Pertamina EP Asset 4, salah satu unit bisnis Pertamina EP yang mengelola lima field yang berada di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua ikut berkontribusi atas peningkatan produksi minyak dan gas Pertamina EP. Lima field di bawah pengelolaan Pertamina EP Asset 4 adalah Field Cepu, Field Sukowati, Field Poleng, Field Donggi-Matindok, dan Field Papua.
Field Sukowati, lapangan migas yang diambilalih pengelolaannya oleh PertaminaEP dari Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java, memberi kontribusi terbesar atas produksi minyak Pertamina EP Asset 4. Adapun Field Donggi-Matindok memberi kontribusi produksi gas terbesar untuk Pertamina EP Asset 4.
Untuk mengetahui lebih jauh pencapaian produksi Pertamina EP Asset 4 selama kuartal I 2019, Dudi Rahman dari Dunia-Energi mewawancarai General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto. Berikut petikannya.
Bisa dijelaskan bagaimana realisasi produksi minyak dan gas kuartal I Pertamina EP Asset 4?
Realisasi produksi minyak Asset 4 kuartal I 2019 sebesar 15.841 BOPD. Kontribusi terbesar produksi minyak berasal dari Field Sukowati.
Bagaimana dengan produksi gas?
Realisasi produksi gas Asset 4 kuartal I 2019 sebesar 183.55 MMSCFD. Kontribusi terbesar produksi gas berasal dari Field Donggi-Matindok.
Bisa Anda rinci pencapaian produksi untuk masing-masing field?
Untuk minyak, Cepu (termasuk KUD dan PPGJ) sebesar 2.299 BOPD, Poleng 2.632 BOPD, Donggi-Matindok 814 BOPD, Papua 1.009 BOPD, Sukowati 8.996 BOPD dan unitisasi Wakamuk 50% sebesar 90 BOPD.
Bagaimana dengan produksi gas?
Gas untuk Cepu (termasuk KUD dan PPGJ) sebesar 68,45 MMCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowti 12,80 MMSCFD.
Kegiatan operasi di Field Sukowati, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi)
Dibandingkan periode sama tahun lalu bagaimana realisasi produksi kuartal I tahun ini?
Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, realisasi produksi migas Asset 4 kuartal I 2019 meningkat. Realisasi
produksi minyak Asset 4 kuartal I 2018 12.660 BOPD, kontribusi terbesar minyak berasal dari Field Sukowati. Sedangkan gas pada kuartal I 2018 mencapai 178,4 MMSCFD. Kontribusi terbesar produksi Gas berasal dari Field Donggi-Matindok.
Bisa Anda rinci pencapaian produksi periode kuartal I 2018?
Minyak memang terbesar dari unitisasi Sukowti 5.498 BOPD, disusul Poleng 2.673 BOPD, Cepu (termasuk KUD dan PPGJ) sebear 2.548 BOPD, Papua 926 BOPD, PPG Matinddok 919 BOPD, dan unitisasi Wakamuk 50% sebesar 96 BOPD. Untuk gas terbesar dari PPG Matindok 98,21 MSCFD, disusul Cepu (termasuk KUD dan PPGJ) sebesar 67,4 MMSCFD, unitisasi Sukowati 7,41 MMSCfD, Poleng 4,16 MMSCFD, dan Papua 0,93 MMSCFD.
Apa pendorong peningkatan produksi migas Pertamina EP Asset 4 di kuartal I 2019?
Peningkatan produksi migas kuartal I 2019 dibandingkan dengan kuartal I 2018 secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur (remedial cementing dan perforasi) serta stimulasi di Field Sukowati. Saat ini, reparasi sumur telah dilakukan pada sumur SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Bagaimana dengan proyeksi produksi sisa tiga kuartal ke depan?
Rencana kerja yang telah disusun sebelumnya serta action tambahan yang dipersiapkan dengan cepat dan tepat untuk menghadapi tantangan produksi menghasilkan optimisme untuk proyeksi produksi minyak 2019 sebesar 16.919 BOPD dari target 16.900 BOPD (pencapaian 100,1%). Sedangkan proyeksi produksi gas tahun 2019 sebesar 174.26 mmscfd dari target 173 mmscfd (pencapaian 100.7%).
Apa upaya Pertamina EP Asset 4 untuk mencapai target produksi tersebut?
Beberapa kegiatan subsurface dan surface untuk mendukung pencapaian target antara lain melanjutkan reparasi sumur dan stimulasi di Field Sukowati; mengatasi permasalahan scaling dan back-pressure di Field Sukowati; monetisasi produksi Gas TPN-01TW di Field Cepu; perbaikan infrakstrukur untuk mendukung kegiatan operasi di Field Papua; dan perawatan, perbaikan, dan penggantian instrument produksi di fasilitas produksi Field Poleng. (DR)
Komentar Terbaru