JAKARTA – Regulasi yang mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT), terutama terkait investasi diyakini akan banyak menarik minat investor.
Surya Darma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan (METI), mengatakan bahwa pihaknya mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan energi terbarukan melalui regulasi dan kebijakan-kebijakan yang memberikan kepastian kepada pengusaha dan investor di bidang energi terbarukan.
“Apabila investor mendapatkan kepastian terkait investasi mereka di bidang energi terbarukan, kami yakin target bauran energi sebesar 23% pada 2025 bisa terpenuhi. Ke depannya pengembangan energi terbarukan di Indonesia bisa berjalan dengan lebih baik dan ikut berkontribusi pada upaya-upaya mengurangi emisi dan jejak karbon di Indonesia dan dunia,” kata Surya Darma dalam acara pameran Indo EBTKE Conex 2019 di Jakarta, Kamis (6/11).
FX Sutijastoto, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, mengatakan pengembangan EBT merupakan salah satu komponen penting dalam mewujudkan energi berkelanjutan dan menjaga ketahanan energi nasional. Investasi EBT harus terus ditingkatkan secara masif guna mencapai target bauran EBT 23% pada tahun 2025 sebagaimana Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Toto menjelaskan bahwa pengembangan EBT akan berjalan dengan baik apabila kebijakan energi kedepannya berlandaskan pada 3 pilar, yaitu energy equity, environmental sustainability, dan energy security.
“Kami sedang memperbaiki kebijakan harga yang nanti kita wujudkan dalam Peraturan Presiden (Perpres). Ditargetkan awal tahun depan sudah mempunyai Perpres yang menjabarkan ini semua,” kata Toto.
Dia menambahkan bahwa pemerintah akan mendengarkan masukan dari para stakeholder terkait perbaikan kebijakan tersebut. Kementerian ESDM menargetkan bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Sejumlah yang akan diterapkan guna mempercepat pengembangan EBT antara lain mendorong pengembangan biofuel melalui implementasi mandatori biodiesel 30% (B30), creating market, dan pengembangan kendaraan bermotor listrik.
“Konsep besarnya adalah mendorong investasi. Oleh karena itu kami sedang mengupayakan agar kebijakan yang berkaitan dengan harga dan hal terkait lainnya di perbaiki sehingga investasi untuk renewable energy bisa berkembang dengan cepat,” tandas Toto.(RA)
Komentar Terbaru