JAKARTA – PT Pertamina (Persero) diminta berbenah dan harus meningkatkan aspek HSSE dalam kegiatan oprasionalnya melalui perbaikan lokasi kegiatan operasinya. Evaluasi terhadap lokasi harus dilakukan setelah adanya kejadian terbakarnya tangki di Kilang Balongan yang berdampak serius terhadap warga sekitar.
Alex Noerdin, Wakil Ketua Komisi VII DPR, mengaku heran dengan realita mengenai jarak minimum antara area kilang dengan pemukiman penduduk. Pasalnya, dari insiden kecelakaan tersebut, korban banyak berasal dari warga masyarakat.
“Untuk SPBU sendiri ada AMDAL lalu lintasnya. Nah ini masa enggak ada,” kata Alex dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR bersama Pertamina, Senin (5/4).
Insiden kebakaran di area tangki Kilang Balongan menjadi pukulan telak bagi Pertamina. Keselamatan warga sekitar operasi menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Apalagi total tangki yang dimiliki Pertamina saat ini jumlahnya sekitar 2.000 unit.
Sugeng Suparwoto, Ketua Komisi VII DPR meminta lokasi menjadi perhatian. Apalagi beberapa terminal BBM yang dimiliki Pertamina lokasinya sangat dekat dengan permukiman penduduk, seperti di Plumpang. Standar keamanan di sama menurut Sugeng jauh dibawah standar, baik bagi masyarakat maupun bagi kelangsungan operasi Pertamina.
“Dari tol itu, mohon maaf, kalau ada orang jahat melempar sesuatu. Kalau ada teroris, gampang sekali itu,” kata dia.
Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina, menegaskan Pertamina berkomitmen untuk terus melakukan penanganan terkait dampak yang ditimbulkan.
Nicke menegaskan sudah memerintahkan adanya audit atas aspek HSSE pada seluruh unit kegiatan yang dikerjakan subholding. Nicke memastikan audit akan dilakukan dengan pihak independen yang kredibel.
“Ini tentunya akan menjadi masukan banyak buat kami. Kami langsung lengkapi dan tindak lanjuti,” ujar Nicke.
Dia memperkirakan total tangki yang dimiliki Pertamina saat ini setidaknya berkisar di angka 2.000 unit. Rinciannya, tangki pada terminal BBM berjumlah 1.384 dan tangki pada kilang mencapai 450 unit.
“Jadi ini yang akan kami audit langsung terkait keselamatan dan keamanannya,” kata Nicke.(RI)
Izin utk saudara2 q ( HSE ),ya insident seharusnya bisa di Deteksi dini,jika ada temuan atw kebocoran setetes pun sebaiknya langsung lapor dan di Maintenance.biasa pagi sebelum aktifitas kan ada TBM ( TURBOX MEETING ) ,pastikan setiap area di monitor dan di Chek List.bila perlu setiap Divisi ikut memonitor dan mencatat di agenda apa yg trjadi dan apa ygbblm terjadi.Komunikasi inti pokoknya.Training Kebakaran Intetnal setiap 3 bln sekali.Chek Gronuding dan Instalasi2 yg lain.Mencegah dini lebih baik.sebelum patal….#Zero Acident & Zero Complaint….nice….
Salam sehat salam Prokes…#BRAVO PERTAMINA…
Sudah diperingati oleh DPR dan Dirut Pertamina tahun 2021 sudah mengakui lokasi tangki BBM di Plumpang tidak aman. Tapi tidak ditindak lanjuti pengamanannya. Dirut dan Komisaris Pertamina cuma omong doang tanpa tindakan. Sekarang terbakarlah depo bbm Plumpang.