JAKARTA – Kiprah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina dalam mengelola keberlanjutan lingkungan kembali berbuah manis dengan perolehan tiga penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Emas tahun 2022. Ini menjadi kado terbaik HUT ke-5 PT KPI sekaligus menutup tahun 2022. Selain prestasi di unit operasi, Proper Emas juga diraih grup bisnis PT KPI yaitu PT Polytama Propindo.
Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT KPI, secara simbolis menerima penghargaan PROPER Emas langsung dari Wapres RI KH Ma’ruf Amin disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (29/12/2022). Turut mewakili unit operasi, penghargaan juga diterima oleh Direktur Operasi Didik Bahagia serta Optimasi Feedstock & Produk Sani Dinar Saifuddin.
Taufik mengapresiasi kerja keras terutama unit kilang peraih PROPER Emas yang telah menunjukkan dedikasi terbaik menjalankan program-program selaras dengan peta jalan Environment, Sustainability and Governance (ESG) dan penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). “Selamat dan penghargaan setinggi-tingginya atas pencapaian PROPER Emas untuk unit operasi RU II Sungai Pakning, RU III Plaju, dan RU VII Kasim serta PT Polytama Propindo,” ujarnya.
Taufik menekankan bahwa pencapaian ini harus menjadi pemicu dan pemacu semangat bagi seluruh unit kilang di Indonesia untuk menorehkan prestasi yang lebih baik di masa mendatang. “Penghargaan ini tentu bukan akhir tapi sebagai simbol dan penyemangat untuk berkarya lebih dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
PROPER Emas 2022 bagi PT KPI Unit Sei Pakning menjadi perolehan kelima kalinya secara bertuturut-turut dan yang kedua kalinya bagi PT KPI Unit Kasim. “Bagi PT KPI Unit Plaju, ini sangat menggemberikan setelah pada tahun 2021 lalu mendapatkan predikat hijau,” ungkap Taufik.
PT Kilang Pertamina Internasional sebagai Subholding Pertamina juga memberikan dukungan terhadap penerapan sepuluh prinsip dari United Nations Global Compact terkait hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan dan anti korupsi.
“PT KPI berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip UN Global Compact menjadi bagian dari strategi, budaya dan kegiatan operasional perusahaan sekaligus sebagai upaya untuk menerapkan Sustainable Development Goals,” kata Taufik.
Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary PT KPI, menyampaikan komitmen dan konsistensi PT KPI dalam implementasi ESG maupun SDG’s terbayar lunas dengan perolehan tiga PROPER Emas 2022. “Tidak ada keraguan bagi kami untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi program di seluruh unit dengan berpegangan pada nilai-nilai ESG maupun SDG’s,” ujarnya.
PT KPI Unit Sei Pakning menghadirkan inovasi program Kilau Permata Hijau Pesisir Gambut, sebuah ikhtiar pengelolaan lahan gambut melalui berbagai tahapan. Seperti Revitalisasi & Konservasi Kawasan Mangrove Pesisir Gambut, Pertanian Lahan Gambut Ramah Lingkungan, hingga Pengolahan Air Gambut. “Kami berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder mengembangkan TRIMBA, Triangle Mangrove Barrier. Fungsinya mengurangi kekuatan gelombang pasang mencapai 30% sehingga mendukung resedimentasi selebar 50 meter dan kedalaman 100 cm, 113% pemenuhan kebutuhan konsumsi air bersih serta mengurangi penggunaan bahan bakar,” kata Hermansyah.
Program ini terus diimprovisasi, salah satunya melalui Filtrasi Air Gambut (Filagram) untuk menuntaskan persoalan air bersih yang terus ditingkatkkan kapasitasnya menjadi 13.140 ton/tahun. “Selanjutnya transformasi MPA ke MPB dengan cakupan penanggulangan bencana karhutla, abrasi dan COVID-19 di 3 kecamatan, serta rehabilitasi lahan gambut kritis menjadi lahan pertanian hortikultura seluas 6 Hektar,” ujar Hermansyah.
Program ini tercatat mengimplementasikan 13 dari 17 tujuan (SDGS) yang menjadi kesepakatan dunia.
Selanjutnya di PT KPI Unit Plaju mengusung program Kampung Pangan Inovatif bertajuk PATRA (Palembang Aman, Terampil, dan Berdaya), upaya memberdayakan masyarakat sekitar operasional. “Kawasan padat dan kumuh di perkotaan memunculkan risiko bencana perkotaan, limbah industri rumah tangga, tata ruang lingkungan yang tidak baik, dan keterampilan pengetahuan yang terbatas. Inilah yang melatarbelakangi hadirnya program PATRA,” jelas Hermansyah.
Kampung Patra, lanjut dia, fokus pada penyediaan pangan inovatif dengan berbagai tahapan. Dimulai dengan mitigasi bencana kampung perkotaan, pengolahan limbah industri tempe, penataan kawasan, dan peningkatan keterampilan melalui olahan pangan kreatif. “Tahun ini inovasi Patra antara lain optimalisasi jaringan Patra Siaga menjadi Satgas Tanggap Bencana Provinsi Sumatera Selatan, Desa Wisata Patra menjadi Destinasi Wisata Favorit di Kota Palembang, Pengembangan Kapasitas Mayarakat di wilayah 3T dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Diversifikasi Produk,” kata Hermansyah.
Program Patra hampir menyapu bersih tujuan SDGs dengan membukukan 16 dari 17 poin tujuan SDG’s.
Sementara itu program Klayas Semarak (Sehat, Mandiri, Terampil, Kreatif) menjadi andalan pendulang Proper Emas dari PT KPI Unit Kasim untuk kedua kali berturut-turut. “Program Semarak hadir menjawab berbagai persoalan serius di lingkungan sekitar, seperti kesulitan akses pendidikan, air bersih, minimnya keterampilan masyarakat, dan kurang higienisnya olahan sagu,” kata Hermansyah.
Sementara itu, Klayas Semarak meliputi program Klayas Bersih dan Sehat, Klayas Berdikari, Klayas Cerdas, Klayas Terampil, dan Klayas Cinta Budaya tercatat menerapkan 12 tujuan SDG’s. “Adapun peta jalan pengembangan program tahun ini di antaranya peningkatan geliat ekonomi, pemberantasan buta huruf dan ijazah, pengembangan kapasitas dan kemampuan masyarakt, serta menjadi pusat pelestarian dan promosi budaya Klayas di Distrik Seget,”ujar Hermansyah.
Sedangkan PT Polytama Propindo mengandalkan sejumlah program bertajuk ‘Bersatu Hijaukan Bumi Kita untuk Masa Depan yang Lebih Cerah’. Di antaranya pengelolaan sampah di Desa Tinumpuk melalui I-Masapro, Konservasi Flora dan Fauna dan Pelibatan di Margadadi yakni Taman Kehati. “Selanjtunya Edukasi Lingkungan di Sekolah melalui Sehati, Peningkatan Kapasitas Perempuan terkait HIV/AIDS Pernikahan Dini, Neng Kayana ; serta Pengelolaan Lingkungan dan Pemberdayaan Komunitas di sekitar Sugai melalui Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama. Program ini selaras dengan implementasi 17 TPB (SDG’s),” kata Hermansyah.(RA)
Komentar Terbaru