JAKARTA – Sektor energi adalah bidang yang sangat strategis, dinamis, dan memberikan kontribusi besar terhadap bangsa. Tidak hanya memberikan sumbangan bagi pendapatan negara, namun juga menciptakan lapangan kerja. Hal ini diungkapkan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2000-2009 saat menerima Lifetime Achievement Award 2021 yang berikan Editor Energy and Mining Society (E2S), Rabu (8/12).
Purnomo mengatakan sejak tahun 70-an telah menyaksikan langsung sektor energi jatuh bangun. Perjalanan yang dilalui Purnomo cukup panjang selama hampir 45 tahun energi sejak menekuni kuliah di sektor oil and gas di ITB, menyelesaikan tugas birokrasi dan saat ini dengan mendirikan organisasi energi. “Buat adik-adik saya di sektor energi, terus berjuang, abdikan diri di sektor energi. Jangan pernah lelah mencintai sektor energi selama hayat masih di kandung badan,” kata Purnomo yang juga mantan Menteri Pertahanan periode 2009-2014.
Selain Purnomo, E2S Award 2021 juga dianugrahkan kepada Chalid Said Salim, CEO PT Pertamina Hulu Indonesia sebagai Best CEO Upstream Oil and Gas Company; M Haryo Yunianto, CEO PT Perusahaan Gas Negara TBK sebagai Best CEO Midstream Oil and Gas Company; dan Alfian Nasution, CEO PT Pertamina Patra Niaga-Subholding Commercial&Trading Pertamina sebagai Best CEO Downstream Oil and Gas Company. Serta Teddyanus Rozarius, Presiden Direktur PT Patra Drilling Contractor sebagai Best CEO Oil and Gas Service Company.
Di sektor mineral, Rachmat Makkasau,Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara sebagai Best CEO Mineral Company. Di sektor batu bara, Arsjad Rasyid, President Director PT Indika Energi Tbk sebagai Best CEO Coal Mining Company.
Sementara Gong Matua Hasibuan, Presiden Direktur PT Pembangkitan Jawa Bali sebagai Best CEO Power Company. Serta Riki F Ibrahim, Presiden Direktur PT Geo Dipa Energi sebagai Best CEO New and Renewable Energy Company.
Lili Hermawan, Ketua Panitia dan Dewan Juri E2S Award 2021, mengatakan badai pandemic COVID-19 telah menyapu hampir semua aktivitas perekonomian. Perusahaan banyak yang ambruk, namun ada beberapa yang mampu bertahan bahkan berkembang. “Salah satunya adalah akibat tangan dingin pada CEO-nya yang mendapatkan dukungan penuh dari para karyawan di dalamnya, termasuk di antara di sektor ESDM,” kata Lili.
Menurut Lili, dengan segala keterbatasan yang ada, E2S tidak dapat menjangkau semua kandidat atau calon pemenang penghargaan. Pada tahap awal, E2S melakukan penjaringan kandidat pemenang award lewat survey yang dibagikan kepada para editor. “Setelah nama-nama terkumpul, mereka kami seleksi dengan hati-hati untuk mencari 10 kadidat dari tiap kategori. Dari kandidat-kandidat itu, kami melakukan seleksi lagi dengan mempertimbangkan berbagai faktor sehingga terpilih para pemenang award,” kata Lili yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Dunia Energi.(AT)
Komentar Terbaru