JAKARTA – PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) untuk menggantikan 11 proyek pembangkit listrik yang telah diputuskan kontraknya. Kesebelasan proyek tersebut merupakan bagian dari 34 proyek pembangkit yang mangkrak.
I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, menyatakan selain membangun pembangkit, PLN juga menyiapkan perluasan jaringan transmisi dan gardu induk.
“Pemenuhan akan listrik untuk masyarakat adalah yang paling penting bagi kami karena itu solusi tercepat menggantikan proyek yang terminasi. Yang jelas kami sudah siapkan substitusi 11 proyek yang mangkrak, apakah dengan pembangkit baru atau cara cepat yakni bangun gardu induk,” kata Made di Jakarta, Rabu (23/11).
Menurut Made, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) maupun gardu induk dipilih karena proses pembangunannya bisa cepat dilakukan, sehingga masyarakat bisa segera menikmati listrik.
“Kalau bangun PLTU itu butuh waktu lama, bisa sampai 2-4 tahun. Untuk PLTMG atau gardu induk sekitar 1,5 tahun bisa rampung,” kata dia.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan adanya 34 pembangkit yang terkendala pembangunannya di seluruh region PLN.
Selain 11 proyek yang diputus kontraknya oleh PLN, ada 17 kontrak yang akhirnya diputuskan untuk tetap dilanjutkan dengan kontraktor lama karena progress pembangunannya lebih dari 80%.
Sementara itu, enam proyek lainnya diputus kontraknya dengan kontraktor lama dan akan dilanjutkan PLN melalui anak perusahaan atau perusahaan yang berafiliasi dengan PLN.
Made mengatakan PLN juga mengapresiasi temuan BPKP karena dengan hasil audit tersebut maka PLN bisa meminimalisir potential loss yang kemungkinan didapatkan jika PLN akan melanjutkan beberapa proyek tersebut.
“PLN tidak sendiri, hasil verifikasi dan audit BPKP ini nantinya jadi referensi dalam memutuskan kelanjutan proyek tersebut didapatkan nilai kewajarannya,” tambah dia.
Dalam data PLN, 34 proyek pembangkit yang mengalami hambatan tersebar di empat dari lima region wilayah operasi PLN dengan total kapasitas 627,8 megawatt (MW).
Dengan perincian wilayah Sumatera ada lima proyek dengan total kapasitas 66 MW, region Kalimantan terdapat 10 proyek dengan total kapasitas daya sebesar 287 MW, untuk wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara total ada 14 proyek pembangkit yang mengalami maslaah dengan total kapasitas 179,2 MW dan terakhir region Maluku dan Papua ada 5 pembangkit bermasalah dengan total kapasitas 96,6 MW.(RI)
Komentar Terbaru