JAKARTA – Tidak lama lagi proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Cepu akan rampung dan mulai mengalirkan gas ke para konsumen gasnya. PT Pertamina (Persero) sendiri mengklaim proyek JTB bakal memberikan keuntungan besar tidak hanya untuk perusahaan tapi untuk negara.
“Setelah memasuki produksi gas nanti, gas JTB akan memberikan peningkatan produksi gas nasional, dan harga gas yang sedang tinggi seperti hari ini tentu ini memberikan kontribusi besar untuk pendapatan negara,” kata Nicke (1/8).
Saat ini kata dia persiapan untuk commisionaing start up gas masih dilakukan. “Sekarang ini hanya tinggal menunggu persiapan gas in saja, untuk kemudian dilanjutkan dengan commissioning start up. Gas in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju Gas Processing Facilities (GPF) untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream,” ungkap dia.
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan percepatan penyelesaian proyek JTB memang harus dilakukan. Proyek Jambaran Tiung Biru merupakan proyek prestisius yang melibatkan karya anak bangsa dan harus mencari strategi yang tepat untuk mempercepat commissioning dan bisa dilakukan gas in segera mungkin,” ungkap Arifin.
Progres pembangunan proyek hingga 16 Juli 2022 mencapai 96,70% atau dibawah target rencana awal 99,38%. “Realisasi proyek ini tinggal selangkah lagi. Commissioning dan gas in menjadi bukti peralatan dan instalasi plant terintegrasi dengan baik,” ujar Arifin.
Proyek JTB adalah PSN dengan capital expenditure (capex) mencapai US$1,5 miliar yang diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia, dengan produksi sales gasnya mencapai MMSCFD. Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN.
Pasokan gas dari JTB diharapkan segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik, industri terutama pupuk, serta industri lainnya seperti keramik dan petrokimia di beberapa wilayah yang ada di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui transportasi pipa gas Gresik-Semarang. (RI)
Komentar Terbaru