JAKARTA – Pemerintah mengandalkan dua proyek minyak dan gas untuk menggenjot investasi yang tidak kunjung mencapai target dalam beberapa tahun terakhir.
Proyek yang akan memberikan sumbangsih terbesar dalam investasi hulu migas 2019 adalah proyek Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu yang dikerjakan PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha PT Pertamina EP Cepu. Serta proyek pengembangan Lapangan Marakesh di Blok East Sepinggan yang dikembangkan ENI Indonesia Ltd.
Kedua proyek tersebut merupakan lapangan yang dikembangkan untuk memproduksi gas. Untuk Jambaran Tiung Biru ditargetkan bisa memproduksi gas sebesar 172 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara lapangan Marakesh ditargetkan bisa memproduksi 150 MMSCFD.
“Jadi dua harapan kami, Jambaran Tiung Biru dan Merakesh. Itu akan menaikkan (investasi),” kata Djoko di Kementerian ESDM, Senin malam (29/10).
Investasi sektor migas sangat bergantung pada penemuan cadangan migas baru. Ketika cadangan migas besar ditemukan, maka baru ada pembangunan fasilitas produksi. Pada tahap ini barulah investasi yang dibutuhkan akan banyak terealisasi.
Namun pada kenyataan sekarang ini penemuan cadangan migas dengan jumlah besar sangat sulit terjadi, sehingga tidak ada fasilitas produksi yang dibangun. Adapun kegiatan eksplorasi juga masih belum menunjukkan gairah seperti seharusnya.
“Investasi hulu migas itu tinggi pada saat pembangunan fasilitas produksi. Kalau tidak ada pembangunan, rendah dia (investasinya),” ungkap Djoko.
Menurut Djoko, belum ada penemuan cadangan besar akibat aktivitas eksplorasi masih minim. Ini dipengaruhi kondisi harga minyak yang dalam kurun waktu dua tahun lalu belum membaik. Tapi sekarang harga minyak sudah berangsur meningkat.
Djoko mengatakan mulai merangkaknya harga minyak dunia bukan berarti seketika investasi langsung melonjak.
“Pada 2014 sudah mulai rendah. Di dunia manapun, ketika harga minyak rendah, dia menunggu harga minyak tinggi. Sekarang sudah mulai naik kan, baru mau mulai. implementasinya baru tahun depan. kita akan naik lagi 2019,” tandas Djoko.(RI)
Komentar Terbaru