TALANG UBI, KABUPATEN PALI- PT Pertamina EP (PEP) Adera Field terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam program pengembangan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Permata (Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh) di Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan. Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat di Kabupaten PALI.
Adam S Nasution, Manager Adera Field, mengatakan kKondisi lahan gambut dengan iklim yang tak menentu membuat hasil pertanian masyarakat tidak maksimal. Masyarakat hanya bisa melakukan satu kali masa tanam dan satu kali masa panen dalam satu tahun dikarenakan musim kemarau yang sangat kering dan musim hujan yang sangat lebat hingga terjadi banjir. “Melalui Program Permata ini, PT Pertamina EP Adera Field masuk membawa teknologi untuk perubahan sistem pertanian masyarakat yang modern,” ujar Adam.
Pada 2021, PEP Adera Field telah mengusung inovasi teknologi sebagai media penyiraman tanaman yang terintegrasi dengan pupuk organik cair buatan masyarakat binaan dikenal sebagai Automatic Drip Irrigation System for Climate Resilient Agriculture yang Berbasis Android. Melalui teknologi ini, masyarakat dapat mengatur debit dan waktu pengairan sesuai kebutuhan melalui aplikasi di sistem android.
Pada akhir 2023, PEP Adera Field kembali memperkenalkan inovasi terbaru dalam memanfaatkan limbah jerami sebagai briket sumber energi alternatif dry house serta memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pengembangan varietas unggul padi tahan iklim jilid dua. Dry house ini dapat mempercepat proses pengeringan padi dan juga tanaman obat keluarga dengan efisiensi waktu tiga kali dari pengeringan biasanya yang menggunakan panas matahari.
Menurut Adam program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa, khususnya kelompok perempuan dan petani, sekaligus mengembangkan varietas padi unggul tahan iklim jilid dua serta mengintegrasikan teknologi pertanian modern dengan sistem yang berkelanjutan. “Kami bekerja sama dengan multistakeholder dan praktisi pertanian untuk memastikan bahwa metode yang diterapkan dalam program Permata efektif dan mudah diadaptasi oleh masyarakat,” ujarnya.
Adam menegaskan program ini dirancang sedemikian rupa untuk mendorong masyarakat lebih mandiri dalam memproduksi pangan, mengelola limbah pertanian, dan mengelola sumber daya lokal secara optimal sehingga terwujud tujuan Perusahaan, yaitu pertanian yang mandiri, modern, dan zero waste.
Hasil monitoring program menunjukkan bahwa penerapan hasil pengembangan varietas unggul padi mentik susu dan ngaos jilid dua di Desa Pengabuan mampu meningkatkan produksi padi hingga 86%, dengan biaya produksi yang lebih rendah sekitar 69% dibandingkan bibit lokal yang biasa dipakai oleh anggota kelompok tani serut satu. Hal ini dimungkinkan dengan sentuhan teknologi dan pengembangan varietas unggul.
“Selain berkontribusi pada kelestarian lingkungan, menggunakan jenis bibit ini juga mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim, sebelumnya hasil panen hanya 500 kg kini mencapai 1,2 ton dalam sekali panen. Dahulu kami hanya bisa satu kali panen dalam setahun. Dengan perkembangan teknologi pengairan modern dan bibit padi tahan iklim ini, kami jadi bisa panen dua kali dalam setahun,” tambah Indah Yani, sebagai salah satu anggota kelompok tani serut satu.
Selain itu, PEP Adera Field juga memperkenalkan inovasi terbaru dalam memanfaatkan limbah jerami sebagai sumber energi alternatif dry house yang digunakan untuk mengeringkan padi dan rimpang-rimpangan tosga hingga kadar airnya turun 5-10%. Program ini membantu perempuan dan petani mengelola hasil pertanian mereka secara lebih efisien dan efektif menghilangkan air tanpa merusak senyawa bioaktif dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
“Pendapatan keluarga meningkat dari yang hanya Rp 401.512/bulan kini menjadi Rp 3.456.874/bulannya melalui program ini, sekaligus memberikan akses yang lebih luas terhadap produk pangan sehat dan pasar,” ujar Herawati, Ketua Kelompok Selaras Alam Desa Pengabuan. Selain itu, program ini juga memperkuat peran Perempuan dan kelompok rentan dalam pembangunan ekonomi desa, memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Anggota Kelompok Selaras Alam, Ermanila mengapresiasi atas program yang dilakukan oleh PEP Adera Field. Menurut dia, keberhasilan program ini tidak hanya mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang lebih baik menuju zero waste.
“Program ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana perusahaan bisa berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan secara bersamaan,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa program ini telah menambah keterampilan baginya tentang pengembangan pertanian dan mengembangkan produk turunannya, serta manfaatnya bagi kesehatan keluarga.”
Adam berharap bahwa melalui inisiatif dan inovasi ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui praktik pengembangan pertanian berkelanjutan melalui pengembangan varietas padi tahan iklim yang didukung dengan sentuhan teknologi menggantikan energi listrik menjadi sumber energi alternatif yang diolah dari limbah jerami padi untuk Dry House serta mendukung terciptanya kemandirian pangan di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). “Kami berharap program ini dapat menjadi role model untuk diterapkan di desa lain di Kabupaten PALI, sehingga dampaknya dapat meluas dan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat di wilayah tersebut,” katanya. (DR)
Komentar Terbaru