BATANGTORU – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, meraih penghargaan untuk tujuh program pemberdayaan masyarakat pada Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017. Ketujuh penghargaan tersebut meliputi empat penghargaan Platinum, satu penghargaan Gold dan dua penghargaan Silver.
Tim Duffy, Presiden Direkur Agincourt Resources, mengatakan Tambang Emas Martabe memahami bahwa kesuksesan jangka panjang tambang sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat di sekitar tambang.
“Kami terus menginisiasi berbagai program pemberdayaan masyarakat yang memiliki manfaat sosial jangka panjang,” kata Duffy.
Tahun ini, Tambang Emas Martabe mengunggulkan tujuh program untuk mendukung enam kategori sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Empat penghargaan Platinum diberikan untuk program pemberdayaan Naposo Nauli Bulung (NNB/para pemuda lokal) melalui pengelolaan sampah terpadu, program air bersih, program pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, dan program ekstensifikasi jagung pipil serta pertanian padi organik. Satu penghargaan Gold untuk program Taman Baca Anak (TBA). Dua penghargaan Silver untuk program revitalisasi Posyandu dan program sentra usaha oleh-oleh Bagasta.
ISDA merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Penyerahan penghargaan berlangsung Kamis, 14 September 2017 di Smesco Convention Hall, Jakarta.
Program pemberdayaan NNB melalui pengelolaan sampah terpadu dimulai sejak Mei 2016. Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya para pemuda bahwa jika sampah dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomis seperti menjadi pupuk organik. Sampah yang dikelola berasal dari Pasar Batangtoru dan produksi pupuk organik digunakan kembali oleh kelompok tani binaan Tambang Emas Martabe.
Program air bersih merupakan hasil kerja sama Tambang Emas Martabe dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan memanfaatkan sumber air di Desa Padang Lancat. Saluran air bersih dibangun sepanjang 16 km dan berkapasitas 20 liter per detik. Air bersih didistribusikan kepada 2.500 orang di tujuh desa di Kecamatan Batangtoru.
Di sektor pertanian, untuk program kelompok tani penangkar padi, Tambang Emas Martabe membina Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng yang berhasil melakukan penangkaran bibit padi sejak Februari 2016. Tak hanya itu, pada Juli 2016, produk padi unggul varietas INPARI 9 label biru tersebut sebagian besar diserap oleh PT Pertani. Sementara itu, beras organik dihasilkan oleh Kelompok Tani Aek Pahu di Desa Napa. Beras organik ini bahkan sudah diuji oleh laboraturium Sucofindo.
Untuk budidaya jagung pipil, Tambang Emas Martabe telah memberdayakan Kelompok Tani Mulia Bakti di Desa Sumuran sejak 2016 dengan luas lahan 15 hektare. Pada awal tahun ini, poktan tersebut berhasil menjual jagung pipil perdana sebanyak 14 ton ke PT Charoen Phokpand.
Pada sektor pendidikan, Tambang Emas Martabe hingga awal tahun ini telah membuka 14 TBA. Perusahaan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pengelola. Tercatat total kunjungan ke seluruh TBA mencapai lebih dari 17.000 kunjungan. Tak hanya menyediakan bacaan, TBA juga memiliki berbagai program pengembangan keterampilan dan seni seperti menari, mendongeng, dan menyanyi. Setiap tahun, Tambang Emas Martabe juga menyelenggarakan Pentas Seni TBA.
Pengembangan usaha lokal melalui Bagasta merupakan hasil kerjasama Tambang Emas Martabe dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan PKK Batangtoru. Bagasta merupakan pusat penjualan berbagai jenis kue dan oleh-oleh ibu-ibu rumah tangga KUBE. Bagasta memungkinkan para ibu untuk mendongkrak perekonomian keluarga melalui keahlian membuat kue.
Menurut Duffy, saat ini terdapat 15 desa yang berada di wilayah operasional Tambang Emas Martabe dengan total penduduk 20 ribu orang. Sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, diikuti oleh perdagangan dan jasa.
“Masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang cukup baik, meski perlu peningkatan dari sisi kualitas,” ungkap Duffy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
Dia menambahkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat inilah yang menjadi dasar bagi Tambang Emas Martabe untuk mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Komentar Terbaru