JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara terkait program mandatory biodiesel B40. Setelah tiga hari dihujani berbagai pertanyaan terkait pelaksanaan program B40, secara mendadak Bahlil menggelar konferensi pers di Kementerian ESDM. Dia menegaskan bahwa per tanggal 1 Januari 2025 program B40 resmi bergulir yang ditandai dengan telah terbitnya regulasi baru dalam bentuk Keputusan Menteri ESDM, namun memang belum secara luas masih dilakukan secara bertahap.

Untuk tahun ini pemerintah mengalokasikan biodiesel dengan volume sebesar 15,6 juta kiloliter (KL). Bahlil menjelaskan pemberlakukan B40 ditargetkan hanya akan berjalan selama satu tahun karena pemerintah saat ini sudah langsung mempersiapkan diri untuk program B50 di tahun depan.

“Kami susun agar kadar air bisa diperbaiki. Sehingga kadar air seminimal mungkin. Kalau hasilnya baik tahun 2026 sudah mendorong ke B50. Implementasi b40 sambil persiapkan B50 tahun 2026,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kemenko ESDM, Jumat (3/1).

Pemerintah meyakini jika B50 jadi diterapkan pada tahun 2026 maka Indonesia tidak perlu lagi mengimpor solar. “Kalau ini dilakukan impor solar dipastikan sudah tidak ada lagi di tahun 2026. Ini perintah presiden untuk ketahanan energi dengan kurangi impor,” ujar Bahlil.