JAKARTA– Zona 4 Regional 1 Sumatera PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatatkan kinerja produksi minyak dan gas positif sepanjang Januari-September 2022. Produksi gas tercatat 501 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 100% terhadap Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022. Sedangkan produksi minyak mencapai 22.741 barrel oil per day (BOPD) atau 97% terhadap RKAP 2022 yang tercatat 23.527 BOPD.

Secara year to date, produksi minyak Zona 4 hingga kuartal III 2021 mencapai 23.348 BOPD atau 95% terhadap RKAP 2021. Sedangkan produksi gas sebesar 532 MMSCFD atau 105% terhadap RKAP 2021.

“Kontributor produksi minyak terbesar dari Field Prabumulih sebesar 6.925 BOPD) dan Field Ramba 5.017 BOPD. Sedangkan kontribusi produksi gas terbesar dari Field Pendopo sebanyak 164 MMSCFD dan Field Prabumulih 129 MMSCFD,” ujar Agus Amperianto, General Manager Zona 4 Regional 1 Sumatera-PHR melalui pesan singkat kepada Dunia Energi dari New York, Amerika Serikat, Selasa (4/10/2022).

Demi mencapai target dalam RKAP di sisa waktu tiga bulan tahun ini, Agus menegaskan, Zona 4 melaksanakan dan menyelesaikan 19 rencana kerja pemboran, termasuk dua rencana kerja percepatan 2023 ke 2022 yang masuk dalam fill the gap target, yaitu LBK-INF5, 16 rencana kerja workover dan 45 rencana kerja well intervention, khususnya di Benuang dan Karangan dengan rasio sukses yang sangat baik.

Selain itu, lanjut Agus, Zona 4 juga mlakukan improvement dan optimalisasi dari debottlenecking, optimasi produksi, penggunaan teknologi baru melalui mekanisme NCNP (No Cure No Pay), seperti implementasi GLPO/gas lift packed off dan rod lift “Black Mamba” untuk lapangan Sopa/ Pendopo, serta penggunaan biosurfactant guna mengatasi problem scaling paraffin di lapangan Bentayan Ramba Field.

“Kami juga akan memaksimalkan jasa angkat angkut kegiatan sumur tua melalui BUMD Petromuba ke Field Ramba dengan upaya konsolidasi masif dengan aparat keamanaan untuk memerangi illegal drilling / illegal refinery yang sangat didukung oleh aparat keamanan di wilayah SumSel (Kapolda & Pangdam), serta melakukan stakeholder enggagement yang lebih baik, melalii program program kemasyarakatan yang berkesinambungan,” katanya.

Agus menyebutkan, sejumlah tantangan muncul untuk merealisasikan rencana kerja pada kuartal IV 2022. Salah satunya adalah melakukan percepatan dalam penyelesaian RK Pemboran termasuk RK FTG 2022 LBK-INF5 dengan akselerasi /optimasi dari sisi administrasi (perizinan, OPL/POD, FID), percepatan konstruksi lahan, hingga memastikan ketersediaan material pemboran hingga fasilitas produksi. Selain itu, penambahan Rig/Hoist utk pelaksanaan rencana kerja dan optimasi dan alokasi biaya operasi. “Kami juga perlu menjaga – menjaga keandalan kompresornSKG-19 di Musi Timur,” katanya.

Tak hanya itu, Agus menambahkan, Zona 4 juga melakukan strategi pptimasi planned maintenance melalui pembagian High Value Lesson Learned dari kejadian gangguan produksi, untuk menghindari kejadian yang sama di lapangan lain. Kecuali itu, melakukan persiapan material, peralatan kerja, dan tenaga kerja yang lebih awal & baik untuk optimasi kegiatan dan sinkronisasi shutdown yang terencana.

“Kami juga melakukan integrity assesment pada peralatan untuk dapat memperpanjang usia pakai/masa operasi dan modifikasi fasilitas terpasang sehingga bisa meningkatkan kapasitas operasi dan produksi minyak,” katanya. (DR)