JAKARTA – Sepanjang Semester I-2012 dilaporkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan produksi ferronickel hingga 19%. Penjualannya pun berkurang 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, Badan Usaha Milik Negara yang fokus pada bisnis penambangan dan pengolahan mineral ini, menggelontorkan dana Rp 114,6 miliar untuk menggenjot eksplorasi.
Corporate Secretary Antam, Tedy Badrujaman mengungkapkan, turunnya produksi ferronickel Antam pada Semester I-2012, akibat adanya proses optimalisasi smelter FeNi II sepanjang Januari – April 2012. Enam bulan pertama tahun ini, Antam hanya mampu memproduksi 8.900 ton nikel dalam ferronickel (TNi). Walaupun begitu, Antam tetap mematok target produksi tahunannya di 2012 sebesar 18.000 TNi.
Penurunan produksi ferronickel ini, juga berimbas pada turunnya penjualan, yang baru mencapai 9.991 TNi hingga Juni 2012, dari target penjualan 19.500 TNi di tahun ini. Nilai penjulan bersih BUMN ini di Semester I-2012 pun turun 7%, menjadi Rp 4,5 triliun. Beruntung Antam mampu meraup penghasilan lumayan dari penjualan emas, yang mencapai Rp 1,8 triliun di Semester I-2012. Juga penjualan bijih nikel yang menyumbangkan penerimaan Rp 1,3 triliun di enam bulan pertama 2012.
Toh demikian, emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode ANTM ini, tetap menggenjot eksplorasinya. Sepanjang Semester I-2012, Antam telah menggelontorkan Rp 114, 6 miliar untuk eksplorasi nikel, emas, bauksit, batubara, dan batu gamping. Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli – Maluku Utara, Lasolo, Lalindu, Mandiodo, dan Tapunopaka – Sulawesi Tenggara, serta Pulau Gag – Papua Barat.
Kegiatan eksplorasi emas dilaksanakan di Jawa Barat, Banten, Jambi, Sulawesi Barat, dan Papua. Sedangkan eksplorasi bauksit dilakukan di Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir – Kalimantan
Barat. Untuk batubara dan batu gamping, Antam telah melakukan survei di wilayah Sintang – Kalimantan Barat, Barito Selatan – Kalimantan Tengah, dan Bangko – Jambi. Antam juga melaksanakan peninjauan prospek mineral batu gamping di area Sangaji – Maluku Utara.
Komentar Terbaru