JAKARTA – Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat musibah kebakaran di Refinery Unit (RU) VI atau Kilang Minyak Balongan milik PT Pertamina (Persero) ditaksir mencapai Rp1,25 triliun.

Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), mengungkapkan berdasarkan diameter tangki 55.5 meter dan tinggi 15.5 meter, dengan kapasitas menampung BBM sebanyak 37 ribu m3. Jika melihat besaran dan lamanya kebakaran, perkiraan BBM di setiap tangki mencapai setidaknya 80% dari kapasitas maksimal , maka bila penuh satu tangki adalah 32 ribu KL atau setara 200 ribu barel setiap tangki. Maka untuk empat tangki berisi BBM jenis naphta, gasoline dan Pertamax Ron 92 sejumlah 800 ribu barel yang musnah terbakar.

“Jika asumsi harga perbarel US$70, maka potensi kerugian Pertamina menjadi 800 ribu barel dikali US$70 sama dengan US$56 juta setara Rp1,25 triliun,” ungkap Yusri, Senin (29/3).

Sementara, untuk membangun empat tangki jenis flooting roof dengan fasilitas assesoris pompa dan perlengkapan safety seperti kilang TPPI, dibutuhkan sekitar US$5 juta per tangki, sehingga untuk membangun tangki BBM seperti semula dibutuhkan dana sekitar US$20 juta.

Selain itu, Pertamina juga harus membayar ganti rugi dan pengobatan korban akibat kebakaran serta ditambah biaya operasi pemulihan sekitar US$2 juta.

Yusri menerangkan bahwa berdasarkan keterangan Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, ada bocoran atau rembesan minyak dari sekitar pipa sejak hari minggu dan sudah coba dibersihkan.

“Kemudian, menurut keterangan kelompok masyarakat yang berdekatan dengan lokasi tangki kilang, menyatakan bahwa sekitar 30 menit sebelum mendengar ledakan mengakibatkan kebakaran hebat ada bau bensin menyengat,” kata Yusri.

Hal ini dipertegas keterangan Sekretaris Perusahaan PT KPI Ifki Sunarya,  yang menyebutkan pada Senin dini hari sebelum tangki terbakar terjadi hujan lebat dan petir.

“Kami sejak awal telah menduga memang ada tumpahan atau rembesan minyak dari sistem pipa kilang Balongan ke tangki pengumpul produk BBM, sehingga sambaran petir itu mengenai minyak yang tercecerlah yang menyebabkan cluster berisi empat tangki terbakar semuanya,” ujar Yusri.(RA)