PEKANBARU – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina mengklaim adanya kemajuan signifikan dalam pengembangan proyek Migas Non-Konvensional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Proses main fracturing atau perekahan utama pada lapisan formasi Brownshale telah berhasil dilakukan di sumur Gulamo DET-1. Hasil awal dari uji alir hidrokarbon (flowback test) menunjukkan indikasi positif adanya aliran hidrokarbon minyak dan gas.

“Hasil pencapaian pasca main fracturing pada Sumur Gulamo merupakan langkah penting dalam membuktikan potensi MNK di WK Rokan,” ujar Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR, Senin (29/10).

Andre menambahkan pihaknya optimis bahwa dengan hasil yang positif ini, pengembangan MNK di Rokan akan terus berjalan sesuai rencana. “Evaluasi keekonomian proyek masih terus dilakukan. Kami optimis bahwa dengan data yang semakin lengkap, evaluasi keekonomian akan semakin akurat,” ujar Andre.

Sementara itu, Hudi D Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas menyambut baik progres pencapaian MNK di Gulamo. “Hasil fracturing MNK Gulamo di Blok Rokan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada penemuan migas baru untuk mendukung ketahanan nasional dan sejalan dengan rencana long term plan (LTP). Keberhasilan Teknologi fracturing yang digunakan dalam proyek MNK Gulamo akan menjadi langkah untuk implementasi di lapangan MNK lainnya ” jelas Hudi.

Proyek ini, tambah Hudi, diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional serta memperpanjang usia produktif WK Rokan. “SKK Migas dan PHR terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi di WK Rokan dan meningkatkannya dimasa yang akan datang mengingat blok ini adalah penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia,” ujar dia.

Rencana ke depan, PHR akan melakukan extended flowback test dan melakukan analisis data secara lebih mendalam. Selain itu, PHR juga berencana melakukan pengeboran sumur appraisal untuk mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai potensi hidrokarbon MNK di WK Rokan.