SEMARANG – PT PLN (Persero) melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok atau PLTGU Tambak Lorok Blok 3. Ekspansi pembangkit listrik ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan investasi bagi sektor industri dan bisnis di Provinsi Jawa Tengah.

Boedyo Darmawan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah,
mengungkapkan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 adalah pemuktahiran teknologi pembangkitan listrik.
“Secara teknis lebih efisien, lebih cepat dan akan lebih andal dalam melayani kebutuhan listrik di Jawa Tengah. Kita ketahui bersama bahwa investasi sedang dalam percepatan dan Jawa Tengah dilirik sebagai lahan investasi yang baik,” Boedyo dalam keterangannya, Senin (2/9).

Tren positif dari percepatan investasi di Jawa Tengah tercermin di antaranya melalui pengembangan Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang. Tak hanya itu, pertumbuhan investasi tersebut juga terlihat melalui peningkatan konsumsi listrik di Jawa Tengah yang mencapai 19.594 gigawatt hour (GWh) pada Juli 2024, atau melonjak sebesar 1.550 GWh jika dibandingkan dengan capaian pada Juli 2023 yang sebesar 18.044 GWh.

“Ketenagalistrikan merupakan faktor penting sebagai pendukung roda pembangunan perekonomian di satu wilayah,” kata Boedyo.

Tidak hanya itu, Boedyo juga mengapresiasi penggunaan teknologi PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang sangat ramah lingkungan. Perlu diketahui, dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61% jika dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu menghindarkan emisi sebesar 671 ribu Ton CO2 dalam setahun.

“Saya mengapresiasi teknologi PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang dapat berkontribusi menurunkan emisi. Dengan menggunakan teknologi yang lebih bersih dibanding dengan menggunakan teknologi yang berbasis fosil,” kata Boedyo.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan pihaknya sangat siap menyambut peningkatan kebutuhan listrik seiring tren investasi di Jawa Tengah yang terus bertumbuh.

“Pembangkit ini memiliki kapasitas maksimal mencapai 779 megawatt (MW) sehingga mampu menghasilkan listrik lebih dari 3.200 GWh dalam setahun. Tambahan pasokan listrik dari Tambak Lorok ini membuat kita makin siap menyambut investasi sekaligus mendorong demand baru di Jawa Tengah yang tiap tahunnya terus meningkat,” terang Darmawan.

Komitmen PLN tersebut tercermin melalui kondisi sistem kelistrikan di Jawa Tengah yang saat ini memiliki Daya Mampu sebesar 7.221 MW dengan beban puncak mencapai 5.332 MW.

Tak hanya dari sisi pasokan listrik, kehadiran PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga turut mendorong perekonomian Jawa Tengah dengan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

“Sejak proses konstruksi hingga saat ini beroperasi, PLTGU ini telah menyerap lebih dari 2.100 tenaga kerja yang mayoritas merupakan putra-putri asli dari Jawa Tengah dan sekitarnya,” ujar Darmawan.

Darmawan menegaskan, upaya PLN dalam mengakselerasi transisi energi di Tanah Air berjalan beriringan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dulu, tugas utama PLN hanya menyediakan listrik. Sekarang, tugas utama kami adalah untuk melestarikan lingkungan dan pada saat yang sama mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuannya apa? untuk meningkatkan kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memberantas kelaparan, mengurangi kemiskinan, dan menyejahterakan masyarakat,” jelas Darmawan. (RI)