BANDUNG – PT PLN (Persero) terus menjaga kinerja salah satu Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) tertua di Indonesia yaitu PLTA Bengkok di Bandung, Jawa Barat. Pembangkit ini dioperasikan oleh subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) dan menjadi salah satu sumber listrik bersih bagi area Bandung dan sekitarnya selama 100 tahun lebih.

Mulai beroperasi sejak 1923, PLTA Bengkok telah diakui sebagai bangunan cagar budaya di Kota Bandung. Demi menjaga orisinalitasnya, hingga kini pengoperasian masih menggunakan mesin dan peralatan asli yang dioperasikan secara manual.

PLTA Bengkok memiliki empat unit pembangkit di dua lokasi berbeda. Di lokasi utama PLTA Bengkok, terdapat tiga unit pembangkit dengan kapasitas total 3 x 1.050 kilowatt (kW), sementara satu unit lainnya adalah PLTA Dago yang memiliki kapasitas 700 kW. Sehingga, total pembangkit ini daya mampu pasok listrik bersih sebesar 3,85 Megawatt (MW).

Doni Bakar, Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling, mengungkapkan wilayah yang mendapat suplai listrik dari PLTA Bengkok meliputi Sukaresmi, Dago dan Bengkok sendiri.

“Tapi seiring semakin besarnya kebutuhan listrik, PLTA Bengkok kini menjadi penyuplai listrik pendukung untuk Kota Bandung,” kata Doni ditemui di PLTA Bengkok, Selasa (3/9).

Doni menjelaskan, untuk menjaga keandalan operasional PLTA Bengkok, PLN terus melakukan berbagai upaya pemeliharaan rutin. Ada dua tipe pemeliharaan berkala yang dilakukan, yaitu preventive maintenance dan periodic maintenance.

Selain itu, inspeksi umum juga dilakukan untuk PLTA Bengkok setelah 24.000 hingga 30.000 jam operasi. Lalu, setiap 40.000 hingga 45.000 jam operasi atau setiap 6-7 tahun, dilakukan pula overhaul untuk seluruh komponen PLTA Bengkok.

Dengan langkah-langkah tersebut, PLTA Bengkok mampu tetap prima meski telah lebih dari 100 tahun beroperasi.

“Kami berkomitmen untuk menjaga PLTA Bengkok terus eksis menjadi pembangkit energi hijau yang berkelanjutan. Ini menjadi bagian dari sejarah panjang pemanfaatan energi ramah lingkungan di Indonesia,” kata Doni.

Sementara itu, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan PLTA Bengkok merupakan bukti sejarah penggunaan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini juga menjadi sumber inspirasi untuk mengakselerasi transisi energi nasional menuju Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

“Kendati berusia lebih dari satu abad, PLTA Bengkok tetap beroperasi secara maksimal hingga saat ini. Sebagai salah satu pembangkit tertua di Indonesia, pembangkit ini merefleksikan semangat kita, bahwa dalam hal ini PLN sebagai tulang punggung transisi energi optimis, kita pasti bisa menuju emisi nol karbon seperti yang kita cita-citakan,” kata Darmawan.