JAKARTA – PT PLN (Persero) bakal menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun 2025. Fokus utamanya adalah menyediakan tambahan SPKLU sebelum masa mudik hari raya Idul Fitri tahun ini yang akan jatuh pada bulan Maret.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan PLN mencatatkan peningkatan signifikan penggunaan kendaraan listrik pada masa Natal dan Tahun Baru 2025. Hingga 31 Desember 2024, jumlah transaksi pada SPKLU melonjak delapan kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Kondisi itu membuat PLN harus bersiap untuk lebih menggenjot pengadaan SPKLU.

Namun demikian Darmawan belum bisa menyebutkan berapa penambahan SPKLU yang direncanakan. Menurutnya manajemen tidak akan terburu-buru dalam menambah SPKLU karena fakta di lapangan juga menunjukkan tidak semua SPKLU mengalami lonjakan pelanggan.

“Kami memonitor pola penggunaan masing-masing SPKLU. Ada SPKLU ternyata antriannya rendah sehari-hari tapi ada juga kluster SPKLU penggunaan yang jauh lebih tinggi,” kata Darmawan saat melakukan pemantauan penyaluran listrik selama masa pergantian tahun, Selasa malam (31/12).

Darmawan menjanjikan di wilayah yang memang alami peningkatan penggunaan kendaraan listrik maka akan jadi wilayah prioritas penambahan SPKLU.

“Kami sedang hitung, apabila ada kenaikan, jumlah spklu ditambah jauh lebih besar, pola sudah diidentifikasi kami secara paralel menambah SPKLU. Kami pastikan pengguna mobil listrik bisa nyaman,” ungkap Darmawan.

Tercatat hingga saat ini, PLN telah menyiapkan 3.069 unit SPKLU yang tersebar pada 2.096 lokasi strategis di seluruh Tanah Air. Tidak hanya itu, sebanyak 6 ribu personel PLN juga telah disiagakan untuk bertugas bergantian selama 24 jam nonstop pada tiap SPKLU. Khusus di jalur utama Trans Jawa-Sumatra, tersedia 500 unit SPKLU di 297 lokasi. Sementara itu, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, PLN telah menyediakan 222 unit SPKLU di 141 titik lokasi, termasuk 53 unit di 22 rest area sepanjang tol Jawa Tengah.