JAKARTA– PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan, menandatangani Surat Perjanian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PT Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO), perusahaan pertambangan di Kalimantan Selatan terkait pasokan listrik sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA) atau setara 30 juta Volt Ampere (VA). SPTJBL itu dilakukan di antara kedua petinggi perusahaan pada Jumat (31/1).

Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, mengatakan PT SILO merupakan pelanggan tegangan tinggi kedua di Kalsel yang sudah mempercayakan listrik dari PLN. Sebelumnya, PT SILO menggunakan pembangkit milik sendiri (captive power) untuk kegiatan operasional. Dengan penandatanganan SPJBTL, kini suplai listrik untuk operasional PT SILO dipasok secara penuh oleh PLN.

Menurut Huda, PLN berkomitmen untuk memasok listrik dalam jumlah besar kepada pelaku usaha yang ingin berinvestasi di Kalsel dan Kalimantan Tengah. “Ini tentu menjadi bukti komitmen kami yang selalu berusaha untuk meningkatkan keandalan suplai listrik dan menjamin operasional usaha para investor yang ada di Kalsel dan Kalteng,” ujar Huda dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan, saat ini suplai listrik untuk Kalsel dan Kalteng semakin baik, dengan interkoneksi kelistrikan di dua provinsi tersebut dengan Provinsi Kalimantan Timur. Total daya mamu pembangkit sistem interkoneksi mencapai 2.002 megawatt dengan beban puncak tertinggi sebesar 1.375 MW. Dengan demikian, terdapat cadangan daya lebih dari 30% atau mencapai 627 MW.

“Kami membuka sebanyak-banyaknya permintaan suplai listrik untuk para investor, terutama perusahaan yang saat ini menggunakan captive power,” ujarnya. (RA)