JAKARTA – Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerjasama dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) melakukan uji coba Shipment Coal Handling & Blending Facility di Pelabuhan Milik Krakatau Steel, Cilegon, Banten, pada pekan lalu. Coal Blending Facility (CBF) ini merupakan teknologi yang paling strategis untuk menjamin pasokan batu bara ke pembangkit dan juga membuat operasional pembangkit lebih efisien.
Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, menjelaskan mengemban tugas utama sebagai penjamin rantai pasok energi primer ke pembangkit, salah satunya dengan memperkuat rantai pasok batu bara. Lewat pengembangan CBF ini membuat kepastian pasokan batu bara dengan kalori yang ada cukup dan mampu diserap oleh pembangkit lewat pencampuran terlebih dahulu.
“Melalui Coal Blending Facility dapat memberikan Value Creation dimana Coal Blending memungkinkan PLTU untuk mendapatkan spesifikasi batubara yang optimum sesuai dengan standar kebutuhan boiler,” kata Iwan dalam keterangannya, Kamis (7/9).
Iwan juga menjelaskan uji coba yang dilakukan di Cilegon ini langsung dikirim ke PLTU Jawa 7. Dari hasil uji coba menunjukan butuh waktu 8 jam perjalanan, sehingga proses loading unloading batu bara ke pembangkit lebih efisien. Manfaat utama dengan adanya CBF di dekat dengan lokasi pembangkit, akan memberikan rasa aman bagi PLTU (security of supply) baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Iwan menjelaskan PLTU Jawa 7 selama ini membutuhkan batu bara dengan kapasitas 680 ribu metrik ton per bulan. Selama ini, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 ada di kalori 4.800. Dengan adanya CBF ini, maka sumber batu bara low rank coal dari pemasok selama ini bisa dilakukan blending dengan kalori lebih tinggi sehingga mendapatkan kalori yang sesuai.
” Value Creation yang didapat dari langkah ini sebesar Rp 27 miliar. Selain itu, bisa meningkatkan HOP dan memastikan bahwa stok batu bara untuk pembangkit dalam kondisi aman,” tegas Iwan.
Kedepan, CBF ini akan menjadi stream bisnis baru bagi Anak Perusahaan PLN EPI dalam hal ini PLN BBN untuk menciptakan produk batu bara baru sesuai dengan permintaan pasar melalui coal blending.
Selain itu, lewat kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) sebagai penyedia jasa coal blending and port facitilites memberikan nilai tambah melalui sinergi BUMN. KBS pun mampu meningkatkan utilisasi idle asset sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi negara. (RI)
Komentar Terbaru