JAKARTA – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), berkolaborasi menghadirkan terobosan terbaru, yaitu pengembangan teknologi metaverse, melalui platform dunia virtual Telkom, metaNesia, untuk membangun Center of Excellence dalam virtual learning di sektor energi Indonesia.
Sinergi ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) antara PHR dan metaNesia di Four Seasons Hotel Jakarta, Kamis (16/2) yang dihadiri oleh segenap manajemen dari kedua perusahaan tersebut. Kerja sama ini memperkuat posisi PHR sebagai afiliasi PT Pertamina (Persero) pertama yang mengadopsi ekosistem Metaverse di Indonesia sejak Oktober 2022.
Berdasarkan laporan McKinsey & Company, pada tahun 2030, valuasi dari Metaverse akan mencapai US$5 trilliun (sekitar 75 Kuadriliun Rupiah). 95% pemimpin bisnis memiliki ekspektasi metaverse akan memberikan dampak positif di industri dalam waktu 5 hingga 10 tahun di masa mendatang, dan 61% pemimpin bisnis memiliki ekspektasi metaverse akan mengubah cara industri beroperasi, berdasarkan McKinsey and Company Senior Executive Survey di bulan April 2022.
PHR dan Telkom melalui metaNesia dalam pengembangan metaverse bertujuan untuk bersama-sama menjaga dan mengakselerasi kedaulatan digital nasional di sektor energi, dimana hal ini sejalan dengan arahan dari Menteri BUMN.
“Eksplorasi kerjasama antara PHR dan metaNesia dalam pengembangan teknologi Metaverse membuka potensi kerjasama usaha yang lebih luas di masa mendatang,” kata Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama PHR.
Jaffee mengatakan implementasi teknologi metaverse untuk membangun Center of Excellence akan menjadi pusat pengetahuan digital dengan teknologi imersif (immersive technology) dari kegiatan migas seperti Keselamatan Kerja (HSE), Pengeboran (Drilling and Completion), Operasional, dan perkapalan (Marine) di Wilayah Kerja Rokan, baik di Sumatera maupun Jakarta.
“Tujuannya adalah peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja PHR agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terkini (cutting-edge technology),” katanya.
Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom, menyampaikan bahwa eksistensi metaNesia sebagai platform dan ekosistem metaverse pertama di Indonesia menunjukkan keseriusan kami untuk mengakselerasi dan mengedepankan berbagai sektor pembangunan di Indonesia, salah satunya dalam bidang minyak dan gas.
“Kerja sama antara Telkom dan PHR diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaborasi teknologi di bidang energi, yang dapat memajukan dan menghasilkan teknologi baru yang berperan di kedua belah pihak,” ujarnya.
Metaverse melalui teknologi Virtual Reality (VR) menyuguhkan pengalaman yang lebih interaktif dan visualisasi yang lebih tajam, sehingga akan membantu dalam pemenuhan, peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja dengan lebih aman, lebih user-friendly dan lebih efisien. Penerapannya bisa mulai dari aspek terpenting yaitu pelatihan K3 di kegiatan hulu migas, aktivitas core business seperti simulasi well control di kegiatan pengeboran, dan keselamatan bagi kegiatan operasional perkapalan (marine safety).(RA)
Komentar Terbaru