SEMARANG – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus menjaga integritasnya dalam pengelolaan gas bumi nasional. Integrasi infrastruktur terus berjalan agar monetisasi gas bumi dapat berlangsung secara komprehensif, salah satunya di wilayah Jawa Tengah.

Arief Setiawan Handoko, Direktur Utama PGN menyatakan bahwa perusahaan mengajak investor dan analis untuk melihat secara langsung bagaimana PGN beroperasi dan berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi dalam setiap aspek bisnis.

“Kami juga ingin memastikan bahwa para investor dan analis mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan bisnis PGN dan strategi yang dilakukan PGN untuk menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di industri migas,” ujar Arief dalam keteranganya (30/9)

Arief menerangkan bahwa pada site visit ini investor dan analis berkesempatan untuk melihat bagian dari pilar Grow. Dalam hal ini, PGN mengembangkan dan mengintegrasikan infrastruktur gas untuk memenuhi demand dan protensinya yang akan terus tumbuh di wilayah Jawa Tengah.

“Market PGN terus berkembang dan Jawa Tengah merupakan salah satu pusat pertumbuhan di wilayah SOR 3. Kami agresif untuk pengembangan infrastruktur. Seiring dengan agresivitas perkembangan infrastruktur, arah market PGN di wilayah SOR 3 juga fokus pada kawasan industri,” ujar PGN Ratih Esti Prihatini, Direktur Komersial.

Pembangunan infrastruktur gas bumi Gresik – Semarang yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah telah selesai dibangun oleh Pertagas dan beroperasi untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tambak Lorok dan Industri di wilayah Semarang – Demak. Sedangkan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang Tahap I yang dibangun Pemerintah dan dioperasikan Pertagas telah beroperasi sejak Agustus 2023.

Dari pipa backbone transmisi Cirebon – Semarang tahap 1 tersebut, PGN kemudian menyalurkan gas melalui pipa distribusi ke pelanggan di Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang. Saat ini total volume terkontrak dengan 28 konsumen di kawasan sepanjang pipa cisem tahap 1 sebesar 13,4 BBTUD atau setara 11,2 juta m3/bulan. Jumlah tenant di kawasan industri tersebut akan terus tumbuh, sehingga penyerapan gas bumi juga berpotensi untuk tumbuh.

Dengan sumber pasokan dari Jambaran Tiung Biru, realisasi penyaluran gas melalui Pipa Cisem I dan ORF Tambak Rejo tidak hanya untuk pelanggan industri, tetap juga untuk pelanggan kecil, hotel, rumah sakit , UMKM, dan rumah tangga di Semarang – Batang.

Nantinya akan ada Pipa Cisem Tahap 2 yang akan menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Barat, di mana demand gas di Jawa Barat bisa dipenuhi oleh pasokan dari Jawa Timur. PGN juga sedang mengembangkan CNG clustering yaitu layanan gas bumi untuk rumah tangga menggunakan CNG di wilayah Sleman, Yogyakarta.

Jumlah pelanggan PGN di wilayah Sales& Operation Region 3 (SOR 3) saat ini tercatat sebanyak 203.754 di sektor rumah tangga, 431 pelanggan kecil dan 605 pelanggan komersial – industri. Pengelolaan gas untuk seluruh sektor pelanggan mencapai 262 BBTUD.

Selanjutnya, RU IV Cilacap juga membutuhan gas bumi sekitar 51 MMSCFD, sehingga ini menjadi salah demand yang sangat potensial. PGN berencana melakukan regasifikasi Kilang RU IV Ciladap yang sejalan dengan membangun infrastruktur gas pipa Tegal-Cilacap. Regasifikasi RU IV Cilacap juga sejalan dengan pembangunan pipa Cisem Tahap 2 dan rencana integrasi pipa transmisi di Pulau Jawa.

“PGN terus menjaga menjaga reability dan keamanan suplai untuk memenuhi demand. PGN juga sudah memetakan potensi supply& demand di masa depan sudah dipetakan seiring pengembangan infrastruktur. Maka ketika ada produksi di upstream, PGN dapat memonetisasi gasnya baik dari sisi midstream dan downstream,” ujar Ratih.