JAKARTA – Perempuan semakin mengambil peran kunci di sektor energi hijau, termasuk industri panas bumi. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas bagi penerus R. A Kartini untuk menjadi penggerak dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia, bahkan di tingkat global.
“Industri panas bumi sebagai tulang punggung masa depan energi Indonesia memerlukan talenta-talenta terbaik bangsa, termasuk para perempuan tangguh untuk mengembangkannya. Sudah menjadi komitmen PGE untuk menjadi perusahan yang inklusif yang memberikan kesempatan dan hak yang setara bagi perempuan untuk berkarya di posisi dan peran apa pun,” kata Direktur Utama PGE Julfi Hadi.
Komitmen PGE pada kesetaraan gender ini tecermin dari peningkatan jumlah karyawan (Perwira) perempuan yang tersebar pada beragam posisi yang signifikan. Pada tahun 2022, porsi karyawan perempuan di PGE mencapai 11,91%, menunjukkan peningkatan dari 11,33% di tahun 2020. Sementara, jumlah perempuan pada manajemen top level mencapai 13% di tahun 2022, meningkat hingga 3 kali lipat dibanding 2020.
Selain itu, pendekatan Diversity, Equity, and Inclusion ini sesuai komitmen PGE menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) Framework dengan mendorong asas kesetaraan dan keadilan. PGE membuka jalan bagi pemuda-pemudi dari berbagai daerah untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memberikan kontribusi ke industri panas bumi.
Di tingkat global, jumlah perempuan yang bekerja di sektor energi panas bumi juga terus bertambah, mencapai 20% pada 2020 dibandingkan 10% di 1980 menurut Women in Geothermal (WING), sebuah lembaga non-profit yang mempromosikan pengembangan profesional perempuan di komunitas panas bumi global.
Tidak hanya menjadi bagian dari Perusahaan, perempuan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja, capaian, dan perkembangan Perusahaan. Selain itu, semakin banyak perempuan yang menduduki posisi kunci, termasuk engineering dan riset.
PGE secara aktif meningkatkan kapasitas karyawan perempuan melalui berbagai program pengembangan baik secara manajerial untuk pengembangan peran kepemimpinan, hingga pengembangan fungsional yang menambah keterampilan dan keahlian untuk berkiprah dan menorehkan prestasi dalam pekerjaannya. PGE pun mendukung keterlibatan aktif seluruh karyawan perempuan dalam organisasi profesi panas bumi, termasuk WING.
Kristina Emeralda Cici merupakan satu dari karyawan perempuan dengan perjalanan karir yang cemerlang di PGE. Berkiprah selama lebih dari 10 tahun di PGE, Cici kini memegang tanggung jawab sebagai Senior Reservoir Engineer dan merupakan anggota aktif WING.
Kartini merupakan figur penting dalam sejarah emansipasi perempuan di Indonesia. Kegigihannya dalam memerjuangkan hak-hak perempuan menjadi titik awal dari partisipasi perempuan di ruang publik. Komitmen Cici dalam berkontribusi secara positif bagi PGE merefleksikan semangat Kartini masa kini.
“Kartini menjadi inspirasi bagi saya dan perempuan-perempuan lain di Indonesia. Saya bangga mampu menikmati buah dari perjuangan Kartini hingga mampu mencapai di titik karier saya pada saat ini. PGE juga memberikan ruang yang setara bagi saya dan Perwira perempuan lainnya untuk memberikan makna bagi industri geotermal di Indonesia,” ungkap Cici, Kartini PGE dari Indonesia timur yang lahir dan besar di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, salah satu daerah yang memiliki potensi panas bumi.
Kehadiran karyawan perempuan di PGE tidak hanya menciptakan lingkungan industri yang lebih inklusif, tetapi juga berperan dalam menorehkan prestasi dan inovasi bagi perkembangan industri geotermal Indonesia. Dengan penuh komitmen, mereka terus berupaya dalam mengelola proyek-proyek panas bumi yang memberi dampak besar dan mencerminkan semangat Kartini dalam mengadvokasi peran perempuan yang lebih besar di berbagai bidang, termasuk dalam menciptakan dunia yang lebih baik melalui pemanfaatan energi hijau.(RA)
Komentar Terbaru