BANDUNG- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, bagian dari Pertamina New & Renewable Energy, memiliki komitmen tinggi pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Salah satunya implementasi TJSL PGE Area Kamojang adalah melalui pengenalan digitalisasi untuk mewujudkan masyarakat modern dan melek teknologi di wilayah Ring 1 Operasi perusahaan.
Rahmad Harahap, General Manager PGE Area Kamojang, mengatakan Ibun Mall, Rangers App, dan Sinyal Kita merupakan tiga program TJSL unggulan PGE Area Kamojang.
Sinyal Kita mengembangkan layanan jaringan internet untuk kampung terpencil, yaitu penyediaan layanan internet yang ditukar dengan sampah dan penanaman pohon. Sedangkan Ibun Mall adalah salah satu inovasi dan pendekatan baru dalam berjualan produk.
Rahmad mengatakan, dalam platform ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kesempatan untuk berkembang serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka. Rangers App, lanjut Rahmad, dibuat oleh beberapa anak muda Kamojang untuk membantu mobilitas warga di sekitar wilayah operasi PGE Area Kamojang.
“Tidak ada ojek online yang masuk ke sini (wilayah ring I operasi Kamojang). Karena itu, masyarakat memanfaatkan transportasi dengan menggunakan Ranger App,” katanya.
Adi Rahmadi, External Relation Officer PGE Area Kamojang, menambahkan, aplikasi Rangers mampu menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat Kamojang terkait kebutuhan transportasi. Startup ini juga dikembangkan oleh anak muda asli Kamojang yang masuk ke dalam wilayah terdekat dengan kegiatan operasional Pertamina.
Faktor lain yang membuat kerja sama terjalin adalah kesamaan visi dalam hal pengembangan sumber daya manusia hingga bisa berdaya secara ekonomi, antara lain Pertamina mengadakan kelas bisnis bagi para driver.
Rangers Apps juga mampu mendukung potensi pariwisata, pengembangan kuliner, serta membuka lapangan pekerjaan. “Kami juga dampingi dalam hal pengembangan manajemen, peningkatan kapasitas SDM, branding, dan dukungan operasional,” katanya.
CEO Rangers App Hendri Wahyudi mengakui bahwa aplikasi ini lahir dari kegelisahannya melihat potensi Kamojang sebagai desa wisata namun masih minim layanan transportasi.
Hendri bercerita, pada 2018 dia bersama beberapa kawannya berinisiatif membuka layanan melalui aplikasi pesan, Whatsapp. Saat itu fokusnya masih untuk memenuhi sektor kurir dan antar makanan.
“Antusiasme wisatawan dan warga terhadap layanan tersebut menggugah saya untuk membuat aplikasi khusus yang bisa diunduh secara gratis melalui ponsel pintar di playstore,” katanya di lokasi PLTP PGE Area Kamojang, Rabu (17/5) siang.
Menurut Hendri, aplikasi ini dilengkapi berbagai fitur, antara lain layanan ojek, pengantaran makanan, kurir, dan pasar darin. Selain itu, penjualan produk dan jasa UMKM lokal, bank sampah online, hingga tiket elektronik untuk homestay, dan tempat wisata.
Rangers App adalah aplikasi layanan yang disesuaikan kebutuhan masyarakat di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. “Dari kebutuhan warga kami mencoba membantu masyarakat dengan kemampuan kami. Kami behrarap aplikasi ini dapat berkembang lebih luas sehingga dapat dimanfaatkan orang lebih banyak,” katanya.
Hendri mengungkapkan, PGE Area Kamojang membantu pengembangan operasional Rangers App menggunakan motor listrik merek GESITS tipe G-1 sejumlah 16 unit. “Tim founder pun masih ada yang jadi driver, ngojek, mengantar barang dan lain-lain gitu. Total driver saat ini ada 30 anggota,” katanya.
Baterai untuk motor listrik diisi ulang menggunakan listrik yang dihasilkan dari energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi yang dikelola PGE Area Kamojang. “Mmotor listrik ini ditenagai 100 % dari energi hijau, yaitu panas bumi,” ujar Sarman Simanjorang, Komisaris Utama PGE, seraya memperlihatkan baterai motor listrik.
Dengan bantuan motor listrik untuk optimalisasi operasional Rangers App, lanjut Sarman, PGE Area Kamojang bersama mitra binaan ikut berpartisipasi mendukung target nol emisi atau net zero waste emission pada 2060.
PGE memastikan implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis energi panas bumi. Penerapan ESG merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah PGE serta dukungan pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke-7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada Sustainable Development Goals atau SDGs. (DR)
Komentar Terbaru