GM Pertamina Geothermal Energy Wawan Darmawan (tengah) bersama pengurus Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB, Sekolah Bumi, dan peserta gowes berpose bersama sebelum menyusuri kawasan PLTP Kamojang di Kecamatan Ibun, Bandung, Sabtu (2/3) (foto-foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi)
IBUN, BANDUNG– Cuaca di sekitar Mesjid Alkhoridatul Huda, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut tampak cerah pada Sabtu (2/3) pagi. Puluhan mobil terpakir di salah satu area di tanah nan lapang depan mesjid. Ratusan sepeda aneka merek berjejer bersama penunggangnya. Mayoritas pembawa sepeda itu mengenakan kaos warna merah dan biru.
Jelang pukul setengah 10 pagi, ratusan pegowes itu berkumpul di depan kendaraan yang terpakir, sekira 100 meter depan mesjid. Mereka mendengarkan petunjuk dari General Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang Wawan Darmawan. Maklum, selain jadi tuan rumah, jebola teknik perminyakan ITB itu rupanya jadi pemandu bagi para goweser yang 30% adalah anggota Gowes Bareng Geolog (GBG), komunitas pehobi sepeda Ikatan Alumni Teknik Geologi (IATGL) Institut Teknologi Bandung (ITB). Wawan pun menjelaskan rute yang akan ditempuh para peserta gowes.
“Rute gowes ini sangat menantang. Ada trek yang lurus, turun, dan nanjak, tapi Bapak-bapak dan ibu-ibu akan disuguhi pemandangan indah di kawasan ini. Mohon untuk hati-hati dan menjaga keselamatan diri,” ujar Wawan dalam sambutannya kepada para peserta gowes.
Sebelum perjalanan panjang gowes dari pagi sampai sore hari, panitia meminta Indra Yuliandri, Wakil Ketua Ikatan Alumni Teknik Geologi (IATGL) ITB, memberi sambutan. Sebentar kemudian, jebolan Geologi ITB tahun 2000 itu menyampaikan terima kasih kepada manajemen PGE Area Kamojang dan hampir 150 peserta gowes yang datang dari berbagai kota di Jakart dan Jawa Barat. Intinya, Indra yang juga seorang eksekutif di PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas, mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah, PGE, yang telah menerima para peserta gowes di wilayah PGE Area Kamojang.
Akhmad Miftah, General Manager Pertamina Hulu Energi NSO/NSB (kaos biru) saat melewati salah satu trek sepeda di kawasan PLTP Kamojang bersama GM PGE Wawan Darmawan.
Menurut Indra, kegiatan gowes bersama ini adalah kerja sama PGE, IATGL, GBG, dan Sekolah Bumi. Sekolah Bumi adalah lembaga nirlaba di bawah naungan IATGL ITB yang saat ini diketuai oleh Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP.
“Kami berharap kerja sama positif dalam sosialisasi pemanfaatan energi ramah lingkungan seperti geothermal di lingkungan Pertamina ini kepada publik akan terus berlanjut,” ujar Indra.
Selepas Indra memberi, panitia memperkenalkan dua narasumber yang terlibat dalam sosialisasi dan edukasi mengenai geologi selama perjalanan bersepeda di PGE Area Kamojang. Kedua narasumber itu adalah pakar geologi, yaitu Khoiril Anwar Maryunani dan Prihadi Sumintadireja.
Sosialisasi dan Edukasi
Wawan Darmawan gembira dan memberi apresiasi kepada IATGL ITB, Sekolah Bumi, dan GBG serta peserta gowes. Apalagi, tujuan para peserta, selain untuk menikmati alam nan molek di sekitar Kamojang, juga mendapat pengetahuan mengenai pemanfaatan energi panas bumi di PGE Area Kamojang. Menurut Wawan, pihaknya sangat terbuka untuk kedatangan para tamu karena ini bagian dari tugas PGE Area Kamojang menyosialisasikan pemanfaatan energi panas bumi kepada masyarakat.
“Kerja sama dengan Sekolah Bumi, IAGTL dan GBG adalah salah satu upaya kami sosialisasi kepada masyarakat mengenai salah satu energi bersih yang ramah lingkungan. Kami banyak menerima kunjungan dari berbagai level, TK, SD, SMP/SMA, bahkan ada juga dari mahasiswa program doktoral berkunjung ke sini, termasuk juga dari ibu-ibu pengajian,” ujar Wawan di Bandung, Sabtu (2/3).
Kepada peserta gowes, Wawan menjelaskan mengenai seluk-beluk PGE Area Kamojang. Menurut dia, saat ini ada lima pembangkit di Kamojang, unit 1-3 sebanyak 140 megawatt dikelola oleh PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero). Pasokan uap untuk ketiga unit pembangkit Indonesia Power berasal dari PGE Area Kamojang.
“PGE Area Kamojang hanya mengelola Unit 4-5 sebanyak 95 MW. Jika gabung dengan tiga pembangkt Indonesia Power, total kapasitas terpasang PLTP di Area Kamojang sebesar 235 MW. Kalau satu rumah menggunakan 1.000 watt, PLTP Kamojang bisa menerangi 235 ribu rumah,” ujanya.
Risa Triandari, Wakil Ketua Sekolah Bumi, saat menyerahkan cindera mata kepada Prihadi Sumintadireja, geolog yang jadi narasumber bagi peserta gowes.
Lima unit PLTP Kamojang disuplai dari 60 sumur produksi. PGE Area Kamojang juga mengelola 10 sumur injeksi untuk menampung kondensat. “Ini sumur tertutup, tidak ada limbah yang dibuang ke permukaan. Dari bumi ke bumi. Kami mengekstrak panas jadi energi,” katanya.
Risa Triandari, Wakil Kepala Sekolah Bumi, menjelaskan kegiatan bersepeda komunitas GBG dan umumum di PGE Area Kamojang adalah bentuk dukungan Sekolah Bumi menyosialisasikan pemanfaatan energi ramah lingkungan. Sekolah Bumi menyokong berbagai upaya positif untuk edukasi kepada publik terkait penggunaan energi hijau. “Kali ini Sekolah Bumi bekerja sama dengan GBG. Ini adalah event ke-10 GBG,” ujar Risa.
Sekolah Bumi adalah lembaga yang didirikan oleh IATGL ITB. Beragam kegiatan positif telah dilakukan Sekolah Bumi, antara lain edukasi car freeday di tiga kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, dan Balikpapan. Juga ada event Explorer Cilik dengan kegiatan menggambar bumi untuk anak-anak, tur museum energi, dan detektif alam. “Kami juga ada kelas geologi EBT di enam kota di Aceh, Prabumulih, Pekanbaru, Cirebon, Balikpapan, dan Tembagapura,” ujar Risa.
Menurut Risa, Sekolah Bumi mendukung beragam kegiatan untuk edukasi bagi pemanfaatan energi, terutama energi ramah lingkungan. Program yang dilaksanakan terutama adalah yang disukai oleh masyarakat. “Cita-cita besar kami adalah pembaruan kurikulum ilmu kebumian yang sesuai beserta alat perganya,” ujar dia. (DR)
Komentar Terbaru