JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia, Regional 3 Kalimantan menyabet dua Penghargaan Platinum dalam Proving League 2023 yang digelar Energy And Mining Editor Society (E2S). Penghargaan Platinum diboyong PT Pertamina Hulu Mahakam dengan Program Komik Pesut Mahakam untuk Kategori Stakeholders Engagement. Penghargaan Platinum lainnya diraih PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Daerah Operasi Bagian Utara melalui Program Desa Wisata Kersik (Dersik) untuk Kategori CSR Leadership and Commitment.
Dony Indrawan, Communication Relation and CID Manager PHI, menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan E2S dan juga kepada dewan juri yang telah menyampaikan catatan-catatan kepada peserta.
“Ini kena sekali bagi kami. Itulah upaya-upaya yang selama ini Pertamina Hulu Indonesia Group secara umum lakukan dengan program-program CSR yang mempunyai basis dimana kami yakini bahwa suistainability bisnis datang dari keharmonisan dengan masyarakat dan lingkungan yang ada di daerah operasi perusahaan,” kata Dony disela-sela Pengumuman Pemenang E2S Proving League 2023 yang digelar secara virtual, Jumat (28/7).
Selain Pertamina Hulu Mahakam dan PHKT DOBU, PHI Group juga mengikutsertakan PHKT DOBS, Pertamina Hulu Sangasanga, Pertamina EP Sangasanga dan Pertamina EP Bunyu Field dalam ajang E2S Proving League 2023. E2S Proving League 2023 yang mengusung tema Promoting Collective Imagination for Suistainable Conscius Business Practises, memberikan penghargaan Platinum, Gold dan Silver untuk sembilan kategori kepada 27 peserta.
Menurut Dony, PHI menyakini hanya melalui kolaborasi, program-program CSR yang dijalankan akan suistain, dan pada akhirnya juga bisa menjadikan perusahaan secara bisnis dan operasi juga suistain.
Dia juga mengucapkan terima kasih terhadap kesempatan yang diberikan kepada PHI Group untuk menyampaikan dan mempresentasikan program-program, sehingga mempunyai harapan bahwa banyak pihak menjadi lebih confident, yakin, optimis bahwa apa yang dilakukan bagi lingkungan dalam bentuk konservasi melalui Program Pesut Mahakam mempunyai dampak ekonomi yang sedemikian baik bagi masyarakat.
“Mereka yang bersama-sama dengan kita menjaga dan menjadi bagian dari upaya konservasi itu sendiri. Mereka secara ekonomi menjadi mandiri, dan lingkungan terjaga, itu tentu harapan bagi kita semua,” kata Dony.
Dony juga mengungkapkan harus ada upaya yang sungguh-sungguh dan leadership yang tidak boleh putus komitmennya, karena menjalankan program CSR butuh proses yang panjang. Itu menjadi kunci yang sangat penting, bagaimana PHI membangun suatu program yang memberikan manfaat yang nyata. Tidak hanya bagi masyarakat yang ada disana, lingkungan yang akan diselamatkan, namun juga manfaat ekonomi yang luar biasa. “Tapi sekali lagi perjalanannya tentu tidak mudah. Butuh semangat dan komitmen yang sunguh-sungguh,” tegas Dony.
Sebanyak 27 peserta dari berbagai perusahaan di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengikuti E2S Proving League 2023 yang digelar, Sabtu-Minggu, 22-23 Juli 2023.
DR Risna Resnawaty, Ketua Dewan Juri Proving League 2023, mengatakan program yang yang dipresentasikan 27 peserta Proving League 2023 secara umum sudah baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat ataupun pada penerima manfaat.
“Ada beberapa cacatan bagi para peserta, dewan juri menyampaikan salah satunya adalah sikap kehati-hatian dan juga pertimbangan yang perlu diambil perusahaan apabila ingin mengkaitkan program CSR dengan konsep desa wisata,” ungkap Risna.
Selain Risna yang merupakan pakar CSR dari Universitas Padjajaran Bandung, dua juri Proving League lainnya adalah DR Komaidi Notonegoro, pengamat ekonomi energi yang juga Direktur Eksekutif Reforminer Institute dan Lili Hermawan, Wakil Pemimpin Redaksi Dunia Energi.
Dewan Juri, menurut Risna, menilai desa wisata perlu didukung oleh potensi yang ada di desa tersebut, kemampuan desa wisata untuk menarik pengunjung, variasi atraksi yang akan disuguhkan hingga kesiapan masyarakat setempat untuk menyambut wisatawan.
“Ada beberapa program CSR yang sudah dipresentasikan namun belum memenuhi persyaratan kriteria sebuah desa wisata.,” katanya.
Dewan Juri juga mencatat beberapa peserta belum menyajikan presentasi yang komprehensif, misalnya belum menampilkan sustainability compass, foto-foto yang relevan, atau publikasi media yang terkait dengan program CSRnya. Demikian juga dengan skill dari penyaji, atau penyajian local hero, masih perlu ditingkatkan. Misalnya local hero hanya fokus pada memuji bantuan.
“Dewan juri berharap local hero lebih fokus pada proses pelaksanaan CSR, yang memperlihatkan bagaimana perubahan yang terjadi, before dan after, serta bagaimana program bisa berdampak luas bagi masyarakat, terutama meyakinkan pihak lain bahwa masyarakat bisa mampu dan mandiri jika program CSR telah masuk tahap exit,” kata Risna.(AT)
Komentar Terbaru