JAKARTA – Harga Demethyl Ether (DME) untuk bahan bakar dinilai lebih murah dibandingkan dengan Liqufied Petroleum Gas (LPG). Dengan penggunaan teknologi yang tepat ditambah dengan berlimpahnya bahan baku berupa batu bara berkalori rendah yang ada di Indonesia maka proses produksi DME akan lebih efisien.
“Sekarang untuk harga sedang dikaji bersama feasibility study (FS), saya janji akan lebih murah dari LPG,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina disela penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan DME antara PT Bukit Asam Tbk, Pertamina dan Air Product di Jakarta, Rabu (16/1).
Saat ini DME masih menjadi bahan baku yang tidak lumrah dijadikan bahan bakar. Untuk itu saat ini sedang dimulai proses pembangunan pabrik pengolahan hilirisasi batu bara untuk menghasilkan DME di Peranap di wilayah tambang Bukit Asam.
Melalui teknologi gasifikasi, batu bara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir (jadi).
Nicke mengatakan pada tahun ini secara mandiri Pertamina akan mencampur DME dengan LPG. Disisi lain, masyarakat akan memgenal dan terbiasa dengan penggunaan DME sebelum nanti dipasarkan secara masif.
Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berharap implementasi penggunaan DME untuk menggantikan LPG bisa dengan cepat terealisasi. Setelah dilakukan kajian bersama, pabrik pengolahan batu bara menjadi DME bisa mulai konstruksi paling tidak pada kuartal I 2019.
“Target ground breaking saya pushnya permulaan Maret. Mereka mengatakan antara 12-18 bulan (proses pembangunan),” kata Rini.
Menurut Rini, jika lebih cepat direalisasikan maka negara akan mendapatkan manfaat besar lantaran beban subsidi LPG yang selama ini terbilang besar, bahkan semakin terasa dampaknya dengan kondisi negatifnya neraca perdagangan hampir sepanjang 2018 lalu. Kondisi tersebut diharapkan akan berkurang dengan penggunaan DME.
“Produk ini (DME) penting, sekarang 70% LPG diimpor. Jadi kami concern untuk mencari solusi. Tahun lalu, dan neraca kita negatif dan itu karena energi,” tandas Rini.(RI)
Komentar Terbaru