JAKARTA – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pengelola blok Rokan menargetkan mulai melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di blok Rokan pada tahun ini. Dalam data perusahaan pembangunan PLTS blok Rokan tahap II akan mulai diinisiasi pada tahun ini.
Rudi Ariffianto, Sekretaris Perusahaan PHR, mengungkapkan saat ini proses kajian untuk ekspansi PLTS di Rokan telah dimulai. Dia menuturkan nantinya total PLTS yang dipasang di Rokan berkapasitas mencapai 250 MW terdiri dari 50 MWp tahap I dan tahap II 200 MWp. Dana yang dibutuhkan sendiri memang tidak akan sedikit.
“Totalnya 250 MWp kebutuhan dananya US$160 juta, ini awal tapi dalam proses kajian karena amasih dalam tahap inisiasi lebih lanjut, ini masih fokus ke 25 MWp yang sudah terinstall kita coba optimalkan pemanfaatannya,” kata Rudi dalam sesi diskusi yang digelar Dunia Energi bertema Invest in Our planet: An Action to end solutions for environmental challenges, Selasa (17/5).
Lebih lanjut, Rudi menuturkan ke depan PLTS sangat dibutuhkan meskipun sekarang sudah ada pembangkit listrik lain di Rokan yang memasok energi di sana. Jadi dia menjelaskan PLTS nantinya bukan untuk mengganti pembangkit eksisting, akan tetapi memenuhi peningkatan kebutuhan listrik seiring dengan peningkatan aktivitas kerja di Rokan demi mengejar target produksi
“Kita targetkan ada peningkatan produksi 400 ribu Barel per Hari (BPH) di beberapa tahun ke depan, tentu pemboran sumur akan tambah dari saat ini sekitar 660 sumur baru lakukan pemboran, jika mau capai produksi itu tidak kurang 1.000an sumur dibor artinya ada kebutuhan tambahan energi harus disiapkan keberadaan PLTS boleh dikatakan tidak mengganti kebutuhan ada saat ini tapi menambah kita butuh tambah lagi,” jelas Rudi.
PLTS di Rokan nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 203,4 hektar dengan jumlah panel surya yang akan dipasang sebanyak 381.700.
Penggunaan PLTS akan memangkas konsumsi bahan bakar gas hingga 2.112 MMscf per tahun dengan emisi yang sukses dikurangi mencapai 181 ribu per ton. (RI)
Komentar Terbaru