JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur akhirnya resmi mengambil alih pengelolaan wilayah kerja atau Blok East Kalimantan-Attaka dari Chevron Indonesia Company.
Bambang Manumayoso, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, induk Pertamina Hulu Kalimantan Timur, mengatakan Pertamina telah menyiapkan berbagai rencana kegiatan guna menemukan cadangan baru sebagai upaya meningkatkan atau minimal mempertahankan produksi.
“Pertamina telah memberikan komitmen pasti kepada pemerintah dalam mengelola WK East Kalimantan dan Attaka, yakni dua paket studi eksplorasi, satu sumur eksplorasi dan empat infill atau development well. Tentu ini semua akan berjalan jika didukung semua pihak,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/10).
Penyerahan pengelolaan WK East Kalimantan Timur dan Attaka dilaksanakan setelah kontrak Chevron berakhir 24 Oktober 2018. Pertamina kemudian ditunjuk sebagai pengelola sekaligus operator di kedua blok tersebut untuk periode kontrak selama 20 tahun terhitung sejak 25 Oktober 2018 hingga 24 Oktober 2038.
Saat ini, East Kalimantan-Attaka merupakan lapangan yang berada pada fase produksi “V” atau “fase decline lanjut”. Perkiraan kumulatif produksi WK East Kalimantan-Attaka sebesar 1 BBO dan 3 TCF.
Pertamina berupaya untuk menahan laju penurunan produksi alamiah dengan merencanakan 10 work over dan 59 well services yang diestimasi untuk produksi rata-rata per hari di 2018 sebesar 73,3 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas dan 13.291 barrel oil per day (BOPD) minyak.
Pada 2019, Pertamina merencanakan pengeboran tiga sumur di kuartal IV, 37 work over dan 308 well services dengan estimasi produksi 59,4 MMSCFD gas dan 10.639 BOPD minyak.
Pertamina mengalokasikan investasi dengan komitmen pasti investasi selama tiga tahun pertama sebesar US$79,3 juta.
Selain itu, untuk menjaga kontinuitas operasional Blok East Kalimantan-Attaka setelah 24 Oktober 2018, Pertamina Hulu Kalimantan Timur juga telah menyerap 727 pekerja Chevron untuk bergabung. Serta penandatanganan kontrak-kontrak pendukung aktivitas operasional, baik melalui metode mirroring kontrak maupun pengadaan baru sekitar 200 kontrak.
Blok East Kalimantan-Attaka memiliki 15 lapangan yaitu Attaka, Melangin, Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai.
Data pada akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat blok East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 BOPD minyak dan gas sebesar 69,44 MMSCFD.
Amien Sunaryadi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), mengatakan dengan telah ditandatanganinya kontrak kerja sama East Kalimantan dan Attaka antara SKK Migas dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), bersama dengan Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Sanga-Sanga dan Pertamina Hulu Indonesia, diharapkan tercipta sinergi untuk mendukung efisiensi yang lebih maksimal bagi operasi hulu migas di Kalimantan Timur.
Menurut Amien, dengan seluruh persiapan alih kelola dalam dua tahun terakhir, produksi migas di WK East Kalimantan dan Attaka harus dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. SKK Migas siap menjadi mitra utama Pertamina Hulu Kalimantan Timur untuk mewujudkan komitmen tersebut. SKK Migas juga berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat.
“Keberhasilan alih kelola WK East Kalimantan dan Attaka akan menjadi pembuktian Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia. Seluruh komponen anak bangsa patut mendukung untuk mewujudkan tujuan tersebut,” kata Amien.(RI)
Komentar Terbaru