JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan memperluas jaringan distribusi varian LPG kemasan 3 kg nonsubsidi ke tiga kota, yakni Medan, Bandung dan Makassar. Saat ini LPG nonsubsidi kemasan 3 kg baru dipasarkan di Jakarta dan Surabaya.

Mas’ud Khamid, Direktur Pemasaran Retail Pertamina, mengatakan dari 5.000 tabung LPG 3 kg yang dipasarkan sejak Juli 2018, saat ini stoknya menipis. Ini menunjukkan respon positif masyarakat terhadap kehadiran LPG 3 kg nonsubsidi tersebut.

Pertamina sudah menyusun rencana lanjutan, yakni memperluas daerah distribusi dan edukasi sehingga bisa dilakukan sebelum pergantian tahun.

“Kami perlu perluas jalur distribusi dan edukasi, sekarang kan baru dua kota. Paling tidak di lima kota besar ada, yakni Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan dan Bandung,” kata Mas’ud kepada Dunia Energi, Kamis (25/10).

Saat ini LPG 3 kg nonsubsidi baru dipasarkan di dua kota, yakni Jakarta dan Surabaya.

Harga LPG nonsubsidi dipatok Rp39.000 per tabung di tingkat agen dan belum termasuk ongkos kirim. Untuk isi ulang di SPBU Pertamina COCO, harganya Rp42.000 per tabung.

Menurut Mas’ud, saat ini persiapan infrastruktur dalam mendukung perluasan distribusi LPG masih dilakukan, khususnya membuat daftar masyarakat yang akan dijadikan sebagai target pasar LPG 3 kg nonsubsidi seperti pada restoran dan mall yang seharusnya tidak lagi menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.

“Kalau infrastruktur sudah siap, data siap, sosialisasi sudah jalan, kami akan ekspansi infrastruktur. Ini untuk memonitor target market. Jadi yang selama ini tidak berhak pakai LPG 3 kg akan kami data. Kami data sebagai target,” katanya.

Data Pertamina menyebutkan pada 2017 konsumsi LPG nonsubsidi mencapai 800 ribu metrik ton (MT). Pada tahun ini, konsumsi LPG nonsubsidi diproyeksi naik 2%-4%.(RI)